WADUH..!! Ada 26 Perawat di RS Ini Kontak dengan Pasien Suspect

- Rabu, 25 Maret 2020 | 14:31 WIB
PUTUS MATA RANTAI: RSIA Cahaya Sangatta sepi aktivitas dan mengistirahatkan puluhan tenaga medis setelah sempat kontak dengan seorang pasien yang suspect corona.
PUTUS MATA RANTAI: RSIA Cahaya Sangatta sepi aktivitas dan mengistirahatkan puluhan tenaga medis setelah sempat kontak dengan seorang pasien yang suspect corona.

Wabah coronavirus disease (Covid-19) meresahkan masyarakat. Salah satu fasilitas kesehatan (faskes) di Kutim, yakni rumah sakit ibu dan anak (RSIA) Cahaya di kawasan Sangatta Utara sempat merawat pasien yang dinyatakan positif corona.

 

SANGATTASebanyak 26 tenaga kesehatan sempat berkontak dengan seorang pasien yang positif suspect corona.

Pasien tersebut baru diketahui terindikasi Covid-19 setelah empat hari mendapatkan perawatan. Indikasi tersebut membuat pasien dirujuk ke RSUD Taman Husada, Bontang. Setelah menerima informasi pasiennya positif corona, RSIA Cahaya meminta puluhan pegawai melakukan isolasi diri secara mandiri.

Berdasarkan rilis resmi yang dikeluarkan pihak rumah sakit, Direktur RSIA Cahaya dr Meitha P E Togas membenarkan pasien yang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang merupakan rujukan dari tempatnya bertugas. Pasien dua kali melakukan pemeriksaan, yakni 5 dan 9 Maret. Kemudian, dirawat inap sejak 13 Maret. Setelahnya, dirujuk ke RSUD Taman Husada pada 16 Maret.

Hal tersebut yang mendasari kebijakan terhadap 26 tenaga kesehatan diliburkan, untuk mengisolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. Terlebih, semuanya pernah melakukan kontak dengan pasien tersebut. Pihak rumah sakit terpaksa menutup sementara pelayanan rawat inap sesuai instruksi Dinas Kesehatan. Tindakan kewaspadaan dini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Pihak RSIA Cahaya telah menyemprot disinfektan ke seluruh wilayah sarana dan prasarana sesuai dengan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) rumah sakit. Dengan demikian, faskes dihadapkan dengan potensial risiko biologi (virus) dan risiko psikososial, beban kerja berlebih, tekanan psikis, dan mental terkait adanya PDP terkonfirmasi.

Penutupan kegiatan operasional RSIA Cahaya terhitung mulai hari ini sampai waktu yang tidak ditentukan.

Kadiskes Kutim Bahrani Hasanal menuturkan, penutupan tersebut total dilakukan. Sehingga, tidak ada pelayanan. Termasuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap. “Sejak beberapa hari yang lalu sudah tutup. Terhitung 14 hari ke depan,” ujarnya.

Penutupan tersebut sangat wajar diterapkan. Sebab, para tenaga medis sempat berkontak dengan pasien. Sedangkan mereka tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan sarung tangan. “Mungkin juga tidak mencuci tangan dengan cairan pembersih tangan setelah bersentuhan,” ungkapnya. Adapun pasien tersebut merupakan pendeta. Selama di RSIA Cahaya berinteraksi dengan 12 jemaat Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Sangatta Utara. “Semuanya (jemaat) masuk kategori ODP (orang dalam pantauan),” bebernya.

Dia berharap, kejadian serupa tidak terjadi di rumah sakit lainnya. Sehingga merepotkan tenaga medis di Kutim. “Kalau semuanya tidak diisolasi, artinya tidak ada pelayanan ke masyarakat. Repot jadinya,” kunci dia. (*/la/dra/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X