Kisah Karina, Perantauan asal Samarinda yang Merasakan Lockdown di Filipina

- Rabu, 25 Maret 2020 | 14:01 WIB
Karina Aisyah
Karina Aisyah

Sudah lebih sepekan sejak 12 Maret, Presiden Filipina Rodrigo Dueterte memutuskan negara lumbung padi itu lockdown sebulan. Keputusan itu dilakukan menyusul corona virus disease (Covid-19) melanda negara tersebut. Karina Aisyah, perempuan asal Kaltim yang ikut merasakan pengalaman itu di sana.

 

DINA ANGELINA, Balikpapan

 

JADI perantauan di Filipina sudah dia jalani selama lima tahun terakhir. Karina Aisyah memulai perjalanannya sebagai karyawan International Business Machines (IBM) Corporation Philippines sekitar Maret 2015. Seperti halnya di Indonesia, isu-isu di Manila pun kurang lebih serupa. Mulai kriminalitas hingga politik. Seperti diketahui hubungan Filipina versus Tiongkok sudah beberapa kali memanas.

Kondisi mulai berbeda saat wabah Covid-19 menghampiri awal tahun. Tidak terkecuali Filipina. Karina menuturkan, ada keputusan yang diambil bertahap sebelum pemerintah Filipina memutuskan lockdown. Awalnya dengan melakukan community quarantine. Di mana, Metro Manila sebagai kota pertama yang menerapkan itu.

Dalam tahap itu, warga masih bisa bergerak keluar rumah asal dalam wilayah komunitas atau kota tersebut. “Kalau misalnya saya dari Samarinda mau dinas ke Tenggarong, saya harus lewat checkpoint. Dicek suhu tubuhnya dan tunjukkan surat-surat yang mendukung, misalnya surat keterangan dari kantor, kartu identitas, dan kartu identitas karyawan,” ungkapnya.

Setelah Metro Manila, kota-kota yang lain menyusul untuk menerapkan community quarantine. Keputusan itu diambil oleh masing-masing wali kota. Karina bercerita kegiatan sekolah sudah tutup. Namun soal aktivitas pekerja masih berjalan walaupun kendaraan umum mulai distop.

Setelah community quarantine dinilai tidak berhasil, pemerintah mulai menetapkan enhanced community quarantine. Perbedaannya checkpoint menjadi lebih ketat dan pabrik-pabrik berhenti beroperasi. “Perusahaan diminta untuk membiarkan karyawan work from home atau berhenti beroperasi jika opsi work from home tidak memungkinkan,” bebernya.

Perempuan berusia 30 tahun itu mengungkapkan, sekarang Pulau Luzon dalam enhanced community quarantine. Sebagian besar toko-toko tutup, mereka yang beroperasi hanya yang menjual essential goods seperti grocery store dan apotek. Begitu pula untuk layanan pesan antar juga dibatasi untuk essential goods.

Bahkan pemerintah memberlakukan jam malam (curfew) dari jam 8 malam hingga jam 5 pagi. Bagi yang melanggar aturan itu akan dipenjara. “Terhitung tiga hari lalu di Manila, 20 orang dipenjara karena melanggar curfew. Polisi melakukan razia orang-orang yang menimbun barang penting seperti masker dan alkohol,” ujarnya, Senin (23/3).

Pengguna media sosial pun bisa berperan. Apabila menemukan penjual barang-barang penting dengan harga tinggi di media sosial bisa melapor kepada aparat. “Beberapa kota juga kabarnya mulai mendapat jatah bahan baku seperti beras dan makanan kaleng. Tapi kota saya di Quezon City belum ada kabarnya sampai sekarang,” sebutnya.

Namun dia bersyukur, baik pemungutan sampah dan delivery masih berjalan. Sehingga meski belum ada jatah untuk bahan baku, Karina masih bisa berbelanja melalui grocery online meski harganya lebih mahal. Dia menuturkan, setiap warga dalam tingkat kelurahan mendapat enhanced quarantine pass per rumah tangga.

Dalam pass tersebut telah tertulis alamat dan nama kepala keluarga. Kepala keluarga itu orang yang bisa keluar untuk belanja grocery atau beli obat. “Jadi kalau lewat checkpoint atau diperiksa petugas, kami bisa tunjukkan ini dan boleh keluar rumah,” ucap perempuan yang berprofesi sebagai HR Service Administrator tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X