Ada 676 ODP di Kota Minyak

- Rabu, 25 Maret 2020 | 13:47 WIB
-
-

BALIKPAPAN--Hingga kini pasien di Balikpapan yang terkonfirmasi positif masih berjumlah enam orang. Dari catatan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang tengah menjalani observasi di rumah sakit berjumlah 22 pasien. Juga ada 2 pasien berasal dari luar kota yang juga dirawat di rumah sakit di Balikpapan. Sehingga jumlah PDP mencapai 24 orang.

Kemudian untuk orang yang menjalani observasi di rumah atau orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 773 orang. Dari jumlah ini 53 orang sudah menyelesaikan masalah observasinya selama 14 hari. Sehingga masih tersisa 676 orang. Keseluruhan sampel laboratorium dari pemeriksaan dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty sudah dikirim. 

Dari hasil observasi, kondisi para PDP cukup baik. Begitupun ODP yang terus dilakukan pemantauan. Disarankan bagi ODP yang memiliki keluhan demam, batuk, atau sesak agar segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo, RSUD Beriman, dan RS Dr Hardjanto.  

"Petugas medis dari puskesmas terus berkomunikasi dengan para ODP dengan kunjungan ke rumah maupun melalui telepon," ungkapnya. Perempuan yang akrab disapa Dio tersebut juga terus mengingatkan, agar masyarakat disiplin mengisolasi diri atau physical distancing guna memutus mata rantai penularan, sehingga jumlah PDP maupun ODP bisa menurun.  

Satgas penangan wabah Covid-19 daerah telah melakukan pengajuan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk pembelian kebutuhan alat pelindung diri (APD). Hanya saja dituturkan, jumlah anggaran tersebut bisa berubah dari yang diusulkan. Penganggaran itu juga dilakukan untuk keperluan hingga 3 bulan ke depan. 

Selain APD, anggaran dapat digunakan untuk pembelian hand sanitizer, disinfektan, vitamin dan dukungan makanan bergizi bagi para tenaga medis. 

"Anggaran itu termasuk pemenuhan APD bagi tenaga medis di rumah sakit maupun di lapangan, dan keperluan rapid test. Mengingat APD sangat minim, padahal semua tenaga medis harus terlindungi. Itu sambil menunggu dari Kementerian Kesehatan," ucap Dio. (lil/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X