Peminat Gedung Perkantoran Meningkat

- Rabu, 25 Maret 2020 | 13:23 WIB
TUTUP ATAP: Project Manager Naga Kasim (kanan) dan Customer Relation Coordinator Erwin Nietiadi meninjau Vieloft SOHO & Sky Residence Ciputra World Surabaya kemarin (24/3).
TUTUP ATAP: Project Manager Naga Kasim (kanan) dan Customer Relation Coordinator Erwin Nietiadi meninjau Vieloft SOHO & Sky Residence Ciputra World Surabaya kemarin (24/3).

SURABAYA– Animo end user untuk memiliki unit pada gedung perkantoran kian meningkat. Apalagi, ketika proyek pembangunan hampir usai. Pada awal pembangunan gedung, biasanya yang berminat adalah investor.

Senior Director PT Ciputra Development Tbk Sutoto Yakobus mengatakan bahwa tren end user memang seperti itu. Mereka cenderung membeli unit saat sudah ada wujud gedungnya. ’’Karena mereka memang membutuhkan segera,’’ ujarnya kemarin (24/3).

Selain waktu pembelian, hal lain yang membedakan end user dan investor adalah luasan unit yang dibeli. Minimal, end user membeli seluas 500 meter persegi atau setara seperempat lantai. Bahkan, untuk kebutuhan yang lebih besar, mereka bisa membeli sampai 1.800 meter persegi atau setara dengan satu lantai. Sementara itu, investor rata-rata hanya membeli sekitar 100 meter persegi.

Kini, melalui proyek superblok Ciputra World Surabaya, PT Ciputra Development Tbk tengah menyelesaikan pembangunan tahap ketiga sejumlah proyek. Yakni, Ciputra World Office, Vieloft SOHO, Sky Residence, Vertu Apartment, dan mall extension. Khusus untuk perkantoran dan SOHO, penjualan masing-masing sudah mencapai 70 persen dan 60 persen.

Operational General Manager SOHO, Apartments, and Office Tower Ciputra World Surabaya Tutut Gunaedi menuturkan bahwa wabah Covid-19 turut memengaruhi transaksi. Menurut dia, beberapa pembeli memilih menunda transaksi. Kendati demikian, rencana serah terima unit tetap berjalan sesuai jadwal.

’’Tahun ini, perkiraan kami, penjualan bakal ditopang dari perkantoran yang bisa berkontribusi sampai 80 persen,’’ ungkapnya. Tahun lalu perkantoran menyumbangkan 40 persen penjualan.

Tingginya kontribusi penjualan perkantoran, menurut dia, disebabkan faktor strategi. Perkantoran selalu menyasar bisnis yang berkaitan dengan beauty and wellness. ’’Kami membidik entrepreneur yang membuka usaha salon mewah, luxury spa, sampai dental care,’’ katanya. (res/c20/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X