AS Kini Pelit untuk Afghanistan, Gagal Satukan Ghani-Abdullah

- Rabu, 25 Maret 2020 | 13:15 WIB
Ashraf Ghani
Ashraf Ghani

KABUL  – AS, sekali lagi, menggunakan uang sebagai ancaman. Senin (23/3) Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyatakan bahwa pihaknya memotong bantuan untuk Afghanistan. ’’Hukuman’’ itu muncul lantaran pemerintah Afghanistan tak mau menurutinya. Yaitu, menyelesaikan sengketa klaim kekuasaan dan membentuk pemerintahan inklusif.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan lawannya, Abdullah Abdullah, sama-sama mengklaim telah menang dalam pemilu tahun lalu. Mereka juga menggelar inaugurasi sendiri-sendiri demi mengklaim kemenangan. Pompeo sengaja terbang ke Kabul dan menemui keduanya secara terpisah. Dia berharap, jika pemerintahan yang utuh terbentuk, pembicaraan damai dengan Taliban yang diinisiasi AS bisa berjalan. Nyatanya, perjalanan Pompeo ke Kabul berakhir sia-sia.

Kesal, Pompeo langsung memangkas USD 1 miliar (Rp 16,5 triliun) bantuan untuk Afghanistan tahun ini. AS juga bersiap memotong bantuan tahun depan dengan nominal yang sama.

’’Kami sedang meninjau semua program dan proyek guna menentukan tambahan pengurangan dan meninjau ulang janji kami untuk menjadi donatur konferensi Afghanistan,’’ terang Pompeo pasca berkunjung ke Kabul seperti dikutip Al Jazeera.

Pompeo menegaskan bahwa kegagalan Afghanistan dalam membentuk pemerintahan telah melukai hubungan kedua negara. Selain itu, dianggap tidak menghormati tentara Afghanistan, AS, dan koalisi yang sudah mengorbankan harta dan nyawa untuk membangun masa depan negara tersebut.

Perebutan kekuasaan di Afghanistan bukan kali pertama terjadi. Pada 2014, Ghani dan Abdullah juga sama-sama mengklaim kemenangan. Menlu AS kala itu, John Kerry, juga terbang ke Kabul untuk menjembatani keduanya. Hasilnya adalah kesepakatan untuk berbagi kekuasaan. Itulah yang diinginkan Pompeo.

Agence France-Presse mengungkapkan, dalam perjalanan pulang, Pompeo mampir ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar. Itu adalah markas tentara AS di negara tersebut. Dalam kunjungan sekitar satu jam itu, Pompeo bertemu dengan tiga pemimpin Taliban. Salah satunya adalah Mullah Baradar yang merupakan ketua tim negosiator Taliban. Pompeo adalah pejabat tertinggi AS yang pernah bertemu dengan Taliban.

Pompeo berjanji kepada Taliban bahwa AS tidak akan mengubah rencananya. Yaitu, menarik 13 ribu pasukannya dari Afghanistan tahun depan. Penarikan pasukan itu menjadi prasyarat Taliban untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah Afghanistan.

Versi Pompeo, Taliban sudah memenuhi janjinya. Yaitu, tidak menyerang pasukan AS. Karena itu, Negeri Paman Sam juga akan menjaga komitmennya untuk menarik pasukan. ’’Kami tetap dengan rencana itu selama level kekerasan (yang dilakukan Taliban, Red) tetap di ambang batas,’’ ujarnya.

Sejak Presiden AS Donald Trump berkuasa, dia ingin sekali mengakhiri perang di Afghanistan. Itu adalah perang terlama yang melibatkan tentara AS. Sejak AS terjun pada 2001 untuk menggulingkan Taliban, puluhan ribu orang terbunuh. Termasuk 32 ribu penduduk sipil. Sejak saat itu pula, AS belum bisa membawa perdamaian di Afghanistan.

Jalan menuju perdamaian di Afghanistan masih panjang. Sesuai dengan perjanjian AS-Taliban, langkah selanjutnya adalah pertukaran tawanan. Sebanyak 5 ribu pasukan Taliban yang ditawan pemerintah Afghanistan harus dibebaskan. Sebagai gantinya, seribu tentara Afghanistan di tangan Taliban juga akan dibebaskan.

Pertukaran tawanan itu adalah cara untuk menunjukkan bahwa kedua pihak saling percaya dan siap memulai lembaran baru. Namun, Ghani enggan melakukannya. Dia memilih untuk membebaskan 1.500 tahanan Taliban saja. Kelompok yang dilabeli sebagai militan itu tidak mau. AS dikabarkan masih menekan pemerintah Afghanistan terkait dengan pembebasan tersebut. (sha/c19/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X