Retail Modern Mulai Batasi Pembelian Konsumen

- Selasa, 24 Maret 2020 | 11:46 WIB
RETAIL modern mulai menerapkan pembatasan pembelian untuk menghindari panic buying di tengah mewabahnya Covid-19 di Bumi Etam.
RETAIL modern mulai menerapkan pembatasan pembelian untuk menghindari panic buying di tengah mewabahnya Covid-19 di Bumi Etam.

RETAIL modern mulai menerapkan pembatasan pembelian untuk menghindari panic buying di tengah mewabahnya Covid-19 di Bumi Etam. Mereka juga memperkuat suplai barang demi memenuhi kebutuhan pasokan bahan pokok masyarakat. Tak hanya memastikan ketersediaan stok aman, mereka juga berkomitmen menjaga stabilitas harga sesuai ketentuan nasional atau harga eceran tertinggi (HET).

Branch Manager PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Cabang Kaltim Widodo mengatakan, hingga saat ini ketersediaan stok serta suplai produk masih lancar dan tak mengalami kendala. Baik dalam hal ketersediaan bahan pokok hingga suplai distributor masih cukup baik.

Menurutnya kekosongan produk hanya terjadi pada beberapa produk yang memang secara nasional stoknya sedang kosong atau terbatas. "Seperti masker dan hand sanitizer yang memang terbatas dan stoknya terbatas dan relatif kosong. Sebenarnya kita ingin selalu menyediakan untuk pelanggan setia, namun dengan kondisi seperti ini kami harus berbagi serta membatasi 1 pcs per konsumen," ucapnya, Senin (23/3).

Ia menambahkan, kondisi gula untuk Kaltim sebenarnya bukan kosong. Stok ada, namun mengalami perputaran yang cepat karena harga jual yang masih sesuai standar pemerintah yaitu di angka Rp 12.500, jika dibandingkan di pasar dan toko-toko di mana harga gula sudah mulai menyentuh angka Rp 16-18 ribu. "Harga kita sangat jauh, lebih murah dibanding harga di pasaran," tambahnya.

Saat ini ketersediaan gula sendiri masih ada, namun efek dari perputaran yang cepat, pihaknya memberlakukan pembatasan pembelian yaitu untuk 1-2 kg kepada konsumen. "Selebihnya untuk produk lainnya masih dalam kondisi aman, baik minyak, mi instan dan lain-lain," terangnya.

Dia memastikan saat ini di Samarinda belum menunjukkan adanya panic buying dan masih relatif aman. Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi sejak dini, mengingat sekaligus mempersiapkan stok jelang Ramadan dan Lebaran. "Kita mulai menyiapkan stok sembako menyambut Ramadan dan Lebaran. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kita berupaya memastikan ketersediaan stok aman," tuturnya.

Untuk menekan penyebaran wabah Covid-19, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan melengkapi setiap karyawan dengan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan dan pengukuran suhu badan untuk karyawan serta penyemprotan disinfektan di fasilitas perbelanjaan.

Artinya mereka juga berupaya untuk selalu setia terhadap konsumen, salah satunya dengan menyediakan layanan pesan antar melalui click Indomaret yang bisa diakses langsung oleh konsumen dari rumah. Layanan tersebut sangat berguna selain mempermudah masyarakat untuk melakukan social distancing juga meminimalisasi kegiatan di luar rumah.

"Konsumen dapat menggunakan layanan tersebut dengan maksimal waktu pengantaran 10-15 menit, paling lama 1 jam, dengan biaya gratis ongkir untuk pembelanjaan di atas Rp 150 ribu dan ongkir Rp 5 ribu untuk pembelanjaan di bawah Rp 150 ribu," ujarnya. (*/ain/ndu/k18)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X