Jeritan WNI karena Lockdown oleh Diraja Malaysia

- Senin, 23 Maret 2020 | 11:13 WIB
WNI yang antre untuk pulang ke Kepulauan Riau, setelah Malaysia melakukan lockdown.
WNI yang antre untuk pulang ke Kepulauan Riau, setelah Malaysia melakukan lockdown.

MERANTI - Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kepulauan Meranti kelimpungan ingin pulang ke tanah air. Kapal penuh sesaat detik akhir Pemerintah Diraja Malaysia menutup akses masuk dan keluar dari negara mereka sepekan setelah status lockdown, 18 Maret 2020 lalu. Antrian WNI untuk pulang kampung halaman mengular setelah beberapa jalur ditutup. Seperti Pelabuhan Minyak Beku, Batu Pahat, Malaysia, tujuan Kepulauan Meranti yang telah ditutup, sejak Sabtu (21/3/20) kemarin. Begitu juga dari sana menuju Kabupaten Bengkalis.

Kondisi itu disebabkan oleh pademi corona atau wabah Covid-19 di sana yang semakin mengawatirkan. Saat Minggu (22/3/20) hanya menyisakan beberapa pintu saja yang masih terbuka: Seperti Pelabuhan Kukup, dan Pelabuhan Puteri Harbour, Johor Malaysia yang menyediakan akses para WNI untuk pulang ke Indonesia menuju Tj. Balai Karimun dan Batam Kepri. Kondisi itu dibeberkan oleh salah seorang WNI kepada Riau Pos, Minggu (22/3/20) siang.

""Beberapa jalur sudah tutup. Jalur Malaysia tujuan Meranti, Malaysia tujuan Bengkalis sudah tutup semalam. Akibatnya terjadi penumpukan WNI yang akan pulang ke Riau dan Riau Kepri.

 Terkhusus WNI asal Kepulauan Meranti ketika antrian tersebut berlangsung ada ratusan yang dikenal. Dan Kebanyak dari kami belum bisa pulang karena kapal penuh, setelah kebijakan lockdown," ungkapnya. Bahkan dia mengaku telah menerima informasi jika pemerintah Malaysia juga akan melakukan hal yang sama untuk menutup Pelabuhan Kukup, dan Pelabuhan Puteri Harbour, Johor.

"Kabar yang kami terima, dalam waktu dekat dua jalur yang saat ini masih buka kemungkinan besar juga akan ditutup dalam waktu dekat, ujarnya. Beruntung ia dan beberapa teman telah dapat tiket. Sehingga asumsinya besok telah dipastikan bisa pulang. "Kami dan beberapa teman kami yang sudah beli tiket. Bahkan dalam memastikan keberadaan kapal, beberapa diantaranya terpaksa bermalam di pelabuhan hingga kapal bersandar," ujarnya.

Ia bercerita, di Malaysia kebanyakan WNI tersebut bekerja sebagai TKI dengan status pengunjung dengan batas waktu 30 hari. Untuk menghindari resiko, dia memastikan status yang sama harus kembali ke tanah air sebelum 30 hari.

"Rata-rata TKI. Jadi kami harus pulang sebelum 30 hari masuk ke Malaysia. Yang di khawatirkan hanya itu. Jika tak ada kapal tentu jadi resiko. Mau tak mau ya harus pulang sebelum pintunya ditutup," ujarnya. Kondisi yang sama juga dikeluhkan oleh WNI asal Meranti di sejumlah media sosial. Adalah pemilik akun Facebook, Syaiful Adrian Disky. Tulisan status yang dimuat sebagai berikut: "buat pemerintah, tolong kami warga meranti nak balik kampung halaman, tapi kapal tak bisa jalan. Kami tak mau matikan paspor di sini".

KSOP Pintu keluar Malaysia-Meranti Telah Ditutup

 

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) semula tekah menghimbau seluruh warga negera indonesia (WNI) asal Kepulauan Meranti untuk pulang. 

Selain itu upaya untuk memulangkan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia terus dilakukan, mengingat negara tersebut telah mengunci pintu masuk dan keluar dari sana. Langkah tersebut dibeberkan oleh Petugas Keselamatan Berlayar KSOP Selatpanjang Suharto kepada Riau Pos.   

"Malaysia telah menutup jalur masuk dan keluar dari negara mereka sejak penetapan lockdown beberapa hari lalu," ujarnya. Ia membeberkan jika Senin (16/3/20) kemarin, pemerintah Malaysia telah menutup akses ke Indonesia. Sehingga kapal langsung dari Meranti ke Batu Pahat Malaysia stop jalan. Setelah berkordinasi, pemerintah Malaysia bersedia memberikan dispensasi.  

"Namun berhubung masyarakat kita masih banyak di Batu Pahat kerja di sana yang akan pulang. Sehingga kita diberi dispensasi dua trip lagi untuk menjemput masyarakat kita yang di Malaysia kembali ke Selatpanjang," ungkap Suharto. 

Untuk perjalanan ke Malaysia akan dilakukan hingga Sabtu (21/3/20) kemarin. Setelah itu stop, tidak akan beroperasi lagi dengan batas waktu yang tak ditentukan. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB

Polri Upaya Pulangkan Dua Pelaku TPPO di Jerman

Sabtu, 23 Maret 2024 | 12:30 WIB

Operasi Ketupat Mudik Dimulai 4 April

Sabtu, 23 Maret 2024 | 11:30 WIB

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
X