Hujan Lima Jam, 15 Titik Kembali Tergenang, Waspada Tanah Longsor

- Minggu, 22 Maret 2020 | 22:33 WIB
LANGGANAN BANJIR: Sejumlah kendaraan berusaha menerobos banjir di Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Sabtu (21/3).
LANGGANAN BANJIR: Sejumlah kendaraan berusaha menerobos banjir di Jalan DI Panjaitan, Samarinda, Sabtu (21/3).

Masalah klasik kembali melanda warga Kota Tepian. BPBD Samarinda mengimbau warga juga waspada terhadap tanah longsor. Sementara pihak PLN berpesan agar warga menjaga jaringan listrik di rumah masing-masing.

 

SAMARINDA - Bukan perihal baru jika Kota Tepian tergenang banjir. Hujan yang mengguyur ibu kota Provinsi Kaltim sejak Sabtu (21/3) dini hari, hingga sekira pukul 06.00 Wita, membuat sejumlah wilayah kembali tergenang.

Setidaknya ada 15 titik terpantau. Wilayah tergenang sudah langganan banjir setiap hujan datang. Ketinggiannya pun beragam, mulai sebetis hingga sepinggang orang dewasa.

Sabtu (21/3), Kaltim Post mendatangi Jalan Sentosa, Gang Kenangan 2. Ketinggian banjir sempat mencapai sepinggang orang dewasa.

Ipul (18), pemuda setempat mengatakan, meski hujan sejak dini hari, banjir terjadi sekira pukul 06.30 Wita. “Memang langganan banjir di sini, tapi kiriman modelnya, sudah mulai reda hujan baru banjir,” singkatnya.

Plh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra AH membenarkan hal tersebut. Dirinya mengatakan, wilayah yang tergenang memang langganan banjir kala musim hujan.

“Saya juga pantau sendiri, salah satunya di Jalan Suryanata,” ucapnya. Meski beberapa titik tergenang, kata Hendra, akan berangsur surut cepat. Hal itu karena kondisi Sungai Mahakam tak pasang.

“Mulai surut. Kami juga akan selalu pantau banjirnya,” terangnya. Menurut Hendra, BPBD Samarinda masih sebatas pemantauan. Jika hujan kembali dan banjir meluas, pihaknya akan mengambil langkah penanganan banjir.

“Masih lihat kondisi dahulu, kalau (banjir) meluas pasti kami ambil sikap, setidaknya posko dahulu,” ungkap Hendra.

Hujan yang mengguyur Kota Tepian bukan hanya menyisakan banjir. Musibah longsor dapat mengancam masyarakat setelah hujan. “Kalau sudah banjir, pasti air itu masuk ke celah-celah tanah,” ucapnya.

Hendra mengimbau masyarakat dapat lebih waspada, terlebih warga yang pernah terkena musibah longsor. “Lebih waspada saja, apalagi di daerah Samarinda Ilir yang bermukim di perbukitan,” pungkasnya.

Meski beberapa titik tergenang, Manager PLN UP3 Samarinda Hendra Manurung mengatakan, belum ada pemadaman listrik. Pemadaman akan dilakukan kalau banjir meluas dan masyarakat sudah mulai mengungsi.

“Masih sebatas pemantauan, kecuali seperti banjir sebelumnya, pasti pemadaman,” terangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X