Jamaah Menangis Haru saat Qunut Nazilah Dibacakan

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 23:04 WIB
DIGANTI SALAT DUHUR: Masjid Istiqlal, Jakarta, meniadakan salat Jumat untuk mencegah penularan virus korona. Hal itu sesuai dengan saran MUI dan pemerintah. (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)
DIGANTI SALAT DUHUR: Masjid Istiqlal, Jakarta, meniadakan salat Jumat untuk mencegah penularan virus korona. Hal itu sesuai dengan saran MUI dan pemerintah. (HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS)

Baik di Istiqlal yang menggelar salat Duhur berjamaah maupun di Al Akbar yang menghelat salat Jumat, qunut  nazilah dibacakan. Protokol pencegahan persebaran virus korona juga dijalankan.  

 

WAHYU Z. BUSTOMI, Surabaya, BAYU P.-TAUFIQURRAHMAN, Jakarta, Jawa Pos

  

DENGAN suara serak menahan tangis, imam Masjid Istiqlal Husni Ismail memimpin pembacaan qunut nazilah. Diikuti sekitar seratus jamaah di ruang utama salah satu bangunan ikon Jakarta tersebut.

Persisnya pada rakaat terakhir salat Duhur Jumat siang (20/3). ”Allahummadfa’ ’annal ghalaa’ wal balaa’  wal wabaa’ wal wabaa’ wal wabaa’ wal fakhsyaa’ wal munkar,” baca sang imam, diikuti para makmum. 

Qunut nazilah adalah doa yang dianjurkan mayoritas ulama untuk dibaca ketika terjadi wabah penyakit yang besar di sebuah wilayah. Dalam konteks sekarang tentunya Covid-19. 

Kemarin merupakan kali pertama sejak Istiqlal berdiri 42 tahun silam salat Jumat ditiadakan dan diganti salat Duhur berjamaah. Sebagaimana yang telah lebih dahulu dilakukan sejumlah negara di Timur Tengah, meski tidak seekstrem kebijakan di kawasan tersebut. Langkah tersebut merupakan dampak dari meluasnya Covid-19 di tanah air. 

Majelis Ulama Indonesia telah mengizinkan untuk tidak mengadakan salat Jumat dan menggantinya dengan salat Duhur. Khususnya di daerah yang memiliki potensi penularan Covid-19 tinggi seperti Jakarta. 

Alhasil, Masjid Istiqlal pun nyaris kosong kemarin. Hanya ada seratusan jamaah yang tetap hadir. 

Sebelum iqamah, pengurus masjid memberikan wejangan singkat tentang alasan peniadaan salat Jumat dan menggantinya dengan salat Duhur. Saat salat hendak dimulai, Husni meminta para jamaah melonggarkan saf. Itu sangat kontras dengan kebiasaan salat jamaah, yakni imam selalu meminta merapatkan saf.  

Salat Duhur berjamaah di Masjid Istiqlal kemarin hanya menghasilkan 10 saf dengan posisi jamaah yang lebih renggang. Hanya sepertiga dari lebar saf di ruang utama yang dimanfaatkan dan diberi pembatas. 

 Selebihnya, masjid tersebut kosong. Tidak seperti Jumat biasanya saat puluhan ribu jamaah bisa berkumpul bersama di masjid nasional itu. Ada pula jamaah yang memilih salat sendirian di balkon lantai 2 sisi selatan ruang utama. Yang sangat mungkin menjadi spot favoritnya bila tidak kebagian tempat di lantai 1. 

Karpet masjid juga sudah digulung beberapa waktu lalu menjelang penyemprotan disinfektan. Rencananya peniadaan salat Jumat dilakukan lagi pekan depan. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X