Meski Ada Imbauan Hindari Sementara Salat Berjamaah, Jumat di Masjid Tetap Ramai

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 22:26 WIB
Warga salat Jumat di salah satu masjid di Balikpapan.
Warga salat Jumat di salah satu masjid di Balikpapan.

Anjuran pembatasan sosial tampaknya tak terlalu digubris umat. Salat berjamaah semisal Jumatan masih terlihat. Meski ada juga pengurus masjid memilih meniadakannya.

 

BALIKPAPAN—Imbauan pemerintah tak digubris. Kamis (19/3) malam usai konfrensi pers soal pasien Covid 19, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menganjurkan pembatasan sosial di area publik, termasuk rumah ibadah. Hal ini sebagai upaya pencegahan.

Pada kenyataannya, aktivitas ibadah salat Jumat tetap berlangsung seperti biasa. Hal itu terlihat di Masjid At-Taqwa, Jumat (20/3). Umat muslim tetap ramai datang.

Di masjid agung yang letaknya hanya selemparan baru dari Kantor Walikota ini, jamaah terpantau sama banyaknya dibanding Jumat-Jumat sebelumnya. Hal sama terlihat juga di Masjid Al Azhar, Perumnas. Imbauan soal pembatasan sosial tampaknya belum tersosialisasi ke khalayak luas.

Namun masjid di Balikpapan Islamic Center (BIC) terpasang baliho yang meniadakan sementara pelaksanaan salat.

Di Masjid Al Hilal Gunung Sari Ilir dan masjid di Bank Mandiri Ahmad Yani dilakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi jamaah sebelum beribadah. Pemeriksaan ini bagian dari upaya pencegahan sebagai instruksi yang dilakukan pemerintah. "Alat ini bantuan dari mahasiswa Universitas Negeri Solo yang kebetulan ada tinggal di sini. Kalau beli sekitar Rp 1,5 juta," ucap Ketua Masjid Al Hilal, Muhamad Iqbal.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Balikpapan telah mengeluarkan surat imbauan terkait pelaksanaan ibadah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, yang merupakan tindak lanjut dari Fatwa MUI Pusat Nomor 14 Tahun 2020. Di mana dikatakan Sekretaris Umum MUI Balikpapan Jailani, pelaksanaan ibadah masih dapat dilakukan seperti biasa.

"MUI tetap memperbolehkan salat Jumat. Kalau pemerintah daerah ‘kan memberikan imbauan. Ini tentu jadi PR bersama, bagaimana menciptakan kondisi ibadah yang nyaman sekaligus ada antisipasi. Yang dilakukan oleh setiap pengurus masjid adalah berupaya agar jamaah tidak panik dan bisa tetap beribadah dengan rasa aman," ucapnya.

Hanya saja dikatakan, bagi para jamaah yang sakit, batuk/pilek maupun penyakit menular atau kronis lainnya memanfaatkan waktu beribadah di rumah. Hal ini guna mengantisipasi penyebaran virus di tempat ibadah maupun area publik.

Ia menuturkan, dalam kondisi sekarang setiap pengurus masjid wajib menyediakan tempat cuci tangan, sabun, hand sanitizer serta masker bagi jamaah yang datang. Dengan keberadaan masker yang langka, jamaah bisa membawanya sendiri dari rumah. Begitupun sajadah/kain pelindung kepala jamaah juga bisa dibawa sendiri.

"Para khatib dan imam salat Jumat dapat memperhatikan waktu khutbah dan salat dengan baik. Tidak terlalu lama, dan memaksimalkan waktu yang ada. Ini demi kebaikan bersama," ujarnya. (lil/ms)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X