BALIKPAPAN – Pariwisata menjadi salah satu sektor yang merasakan dampak langsung dari merebaknya wabah corona virus disease (covid-19). Bahkan pukulan telak terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan di Kota Minyak. Secara umum penurunan jumlah wisatawan cukup drastis hingga 40 persen.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Doortje Marpaung menyebutkan, pihaknya melihat data perbandingan dengan jumlah kunjungan wisatawan tahun lalu. Selama Januari – Februari 2019, jumlah wisatawan bisa mencapai 4.000 orang.
Namun pada periode yang sama tahun ini, wisatawan yang datang hanya berkisar hampir 2.000 orang. Sebelumnya sudah ada banyak upaya untuk menggaet massa dengan membuat event. Tetapi tidak dapat dipungkiri, jumlah wisatawan mulai terlihat ada penurunan.
“Terasa di travel karena banyak acara yang cancel. Kita tolak mereka masuk ke Balikpapan,” sebutnya. Ada berbagai event yang sudah cancel dan banyak wisatawan yang harus ditolak masuk. Misalnya event Kementerian Pendidikan, TMMD, Kapolda Cup, hingga lainnya.
“Balikpapan juga seharusnya jadi tempat promosi untuk Provinsi Jateng, tapi kedatangan mereka harus kita tolak,” imbuhnya. Menurutnya posisi sekarang memang dilematis. Tapi mau tidak mau pariwisata harus mengalah dulu demi keselamatan.
Dia mengakui di satu sisi butuh pengunjung. Namun kondisi adanya wabah yang mendunia begini juga harus paham. “Kita sudah imbau ke hotel untuk melengkapi peralatan antiseptik. Kita tidak boleh pesimistis, tapi tetap pantau dan paham kondisi sekarang memang sulit,” ungkapnya.
Padahal Disporapar sempat berharap ada peningkatan jumlah wisatawan. Mengingat awal tahun lalu, kunjungan wisatawan terhitung sepi paska kejadian tsunami di Banten, akhir 2018. Itu membuat orang juga menahan untuk berlibur. Namun dia belum dapat memastikan penyebab terjadinya penurunan jumlah wisatawan pada awal 2020.
“Karena harus penelitian untuk mencari penyebabnya. Tapi bagaimana pun pasti ada imbas dari situ (covid-19),” imbuhnya. Sejauh ini, Pemkot Balikpapan memang hanya mengelola objek wisata Pantai Segara Sari Manggar. Doortje menyebutkan, petugas di sana juga sudah siap dari sisi safety saat ada pengunjung yang datang.
“Walau kami belum bisa bisa signifikan menyediakan alat deteksi suhu tubuh. Tapi sudah cukup waspada,” ujarnya. Disporapar optimistis pertumbuhan masih tetap bisa tercapai, berharap keadaan segera pulih. Dia berpesan agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada. Namun tidak panic buying. (gel/ms/k18)