Cerita Mahasiswa Asal Paser di Taiwan Ditengah Wabah Covid-19

- Sabtu, 21 Maret 2020 | 12:09 WIB
BERJALAN NORMAL: Suasana aktivitas masyarakat di Taiwan masih berjalan normal, kendati negara ini dekat dari Tiongkok, negara awal penyebaran Covid-19. Riyan Benny Sukmara untuk Kaltim Post
BERJALAN NORMAL: Suasana aktivitas masyarakat di Taiwan masih berjalan normal, kendati negara ini dekat dari Tiongkok, negara awal penyebaran Covid-19. Riyan Benny Sukmara untuk Kaltim Post

 

TANA PASER - Taiwan dan Korea Selatan, negara yang jaraknya tidak jauh dari Tiongkok. Menjadi dua dari negara yang sukses dalam penanganan menghadapi Virus Corona atau Covid-19. Riyan Benny Sukmara (29), pria yang kini menjadi warga Balikpapan itu sejak mengajar di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan pasca menyelesaikan studi magisternya, sebelumnya merupakan warga Kabupaten Paser. Kini Riben sapaan akrabnya, melanjutkan kuliah S3 di National Central University

Department of Civil aengineering, sudah hampir 2,5 tahun dia tinggal di negara berpenduduk 23 juta manusia itu. 

Kepada Riben, Kaltim Post banyak mendapatkan informasi tentang penanganan pemerintah negara Taiwan menghadirkan virus yang kini ditetapkan sebagai Pandemi oleh WHO itu. Sejak merebaknya Covid-19 di berbagai negara di luar Tiongkok, di Taiwan tidak ada melakukan Lock down.  

"Hanya Parsial Lockdown untuk beberapa  negara Eropa dan ASEAN termasuk Indonesia. Untuk kegiatan perkuliahan dikampus masih berjalan seperti biasa, namun semua ketat.

Tiap hari suhu badan setiap mahasiswa dipantau. Tiap masuk ke kampus atau jurusan, ada pengecekan suhu tubuh lagi," kata Riben melalui pesan WhatsApp. 

Hand Sanitizer pun disediakan disetiap ruangan di kampus. Namun tidak ada panic buying di sana. Kebutuhan pokok masih tersedia di pasaran, begitu juga masker dan lainnya. Untuk masker, warga hanya bisa beli 3 buah per hari untuk per orang. Selama belum ada yang positif, kegiatan perkuliahan masih berjalan.

Jika ada mahasiswa yang baru datang dari luar negeri, harus di Self Quarantine atau di rumah selama 14 hari. Lalu diperbolehkan ke kampus. 

Tidak ada kepanikan warga di sana, selain itu pemerintah hanya punya satu Command Center atau pusat informasi. Semua informasi pun didapat warga di sana seluruhnya. Menurut Riben, tidak adanya kepanikan warga atau pemerintah di sana, karena sebelumnya mereka sudah pernah sukses menangani wabah SARS. Sehingga saat ada Covid-19, mereka sudah siap dan prosedur dari pemerintah sangat jelas. 

" Sampai hari ini, ada 100 yang positif di Taiwan. Dari 18.800 yang telah dites. Ada satu yang meninggal," kata lulusan S1 dan S2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.  

Suasana di kota yang dia tinggali saat ini, Zhongli Distric, Taoyuan County, terbilang normal. Meskipun banyak warga yang tetap waspada menggunakan masker jika di fasilitas umum seperti stasiun. Masyarakat sudah paham bagaimana bertindak jika ada virus seperti ini, sesuai arahan pemerintah yang memang telah siap dari infrastruktur dan sumber daya manusianya. Pasca pernah menghadapi wabah SARS sebelumnya. Semoga ini juga bisa diterapkan di pemerintahan Indonesia. (/jib)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X