Karantina Eropa Kian Ketat, Jack Ma Kirim Masker ke AS

- Selasa, 17 Maret 2020 | 12:15 WIB
Warga Nantes, Prancis, waspada Corona.
Warga Nantes, Prancis, waspada Corona.

WASHINGTON DC– Persebaran virus korona kian sulit dikendalikan. Total kasus di luar Tiongkok sudah mencapai 87 ribu. Padahal, di Tiongkok yang menjadi sumber pertama penularan Covid-19, masih ada 80.860 kasus dengan 3.213 korban meninggal. Di luar Tiongkok, 6.500 orang tewas akibat virus mematikan tersebut.

Saat ini kasus di negara yang dipimpin Xi Jinping itu justru didominasi warga yang baru datang dari luar negeri maupun turis asing. Angka penularan lokal justru menurun drastis. Karena itu, saat ini Negeri Panda tersebut menerapkan kebijakan yang sangat ketat. Mulai kemarin (16/3), seluruh penumpang internasional yang masuk ke Beijing akan langsung diperiksa dan dikarantina selama 14 hari.

Italia menjadi negara di Eropa yang paling terpukul dengan kedatangan virus korona. Ada lebih dari 24.747 orang yang tertular dan 1.809 orang meninggal. Pada Minggu (15/3), jumlah korban meninggal mencapai 368 orang. Itulah kematian harian tertinggi di negara tersebut. Karantina satu negara yang diberlakukan di negara itu belum mampu mengerem angka penularan dan kematian.

Prancis dan Spanyol memperketat aturan untuk mencegah penularan kian meluas. Dua negara tersebut menutup toko-toko, restoran, kafe, dan bisnis lain yang dirasa tidak terlalu diperlukan. Spanyol menambahkan aturan yang lebih ketat. Penduduk dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk bekerja, serta membeli obat dan makanan.

Jerman menutup perbatasannya. Negara yang dipimpin Kanselir Angela Merkel itu berbatasan dengan Spanyol, Prancis, Swiss, dan Austria. Hanya kendaraan tertentu yang dianggap penting yang boleh keluar masuk.

Los Angeles dan New York City, Amerika Serikat (AS), memberlakukan hal serupa. Mereka menutup restoran, kafe, bioskop, dan tempat-tempat lainnya. Penjual makanan tetap bisa memproses pemesanan untuk dikirim ke rumah. Di Las Vegas, Wynn Resorts menutup semua hotel dan kasino milik mereka selama dua pekan dimulai hari ini. Langkah tersebut diikuti MGM Resorts.

’’Ini adalah krisis kesehatan masyarakat yang membutuhkan tindakan kolektif besar jika kita ingin memperlambat perkembangannya,’’ ujar CEO MGM Resorts Jim Murren sebagaimana dikutip USA Today.

Banyak pihak swasta yang mengulurkan tangan demi mencegah meluasnya persebaran. Perusahaan multinasional asal Prancis LVMH alias Louis Vuitton SE, misalnya. Pabrik mereka yang biasanya memproduksi parfum dan kosmetik kelas atas kini dipakai untuk membuat hand sanitizer yang bakal dibagikan gratis. Produksi dimulai kemarin. Saat ini ada hampir 4.500 orang yang positif Covid-19 dan 91 orang meninggal di Prancis. ’’Gel pembersih itu akan diberikan kepada otoritas kesehatan Prancis dan Assistance Publique-Hopitaux de Paris,’’ jelas pihak perusahaan.

Miliarder asal Tiongkok Jack Ma melakukan hal serupa. Dia memberikan bantuan masker dan alat uji Covid-19 ke AS. Dia bakal mengirimkan 500 ribu alat tes dan satu juta masker. ’’Pengiriman pertama masker dan alat uji virus korona ke AS sudah berangkat dari Shanghai. Berharap yang terbaik untuk kawan-kawan di Amerika,’’ cuit Ma. (sha/c14/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X