Golkar Tak Mudah Sapu Bersih Pilkada

- Senin, 16 Maret 2020 | 12:39 WIB
Rudy menjadi ketua Golkar Kaltim.
Rudy menjadi ketua Golkar Kaltim.

SEPERTI yang telah diprediksi sebelumnya, Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Kaltim berakhir aklamasi dengan menyepakati Rudy Mas'ud sebagai ketua untuk lima tahun ke depan. Rudy mendapat 12 suara dari 10 DPD II (kabupaten/kota), organisasi sayap, dan organisasi pendiri. Sementara itu, dua suara, yakni dari Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kaltim dan organisasi yang didirikan tetap kukuh mendukung Makmur HAPK. Di sisi lain, DPD Golkar Kaltim dan DPP memilih abstain.

Pemilihan itu dilangsungkan pada Ahad (15/3) dini hari. Kepada Kaltim Post, Rudy mengatakan, musda kali ini tidak ada voting. Semua musyawarah mufakat berbasis demokrasi. "Saya ketua terpilih. Pak Makmur ketua harian, merangkap sebagai formatur. Jadi, kami berdua yang menentukan siapa-siapa duduk di dalam kepengurusan (DPD Golkar Kaltim) periode 2020–2025," jelas Rudy.

Soal posisi sekretaris dan bendahara apakah akan diganti, Rudy mengatakan akan melihatnya nanti. Anggota DPR RI ini menegaskan, dia dan Makmur akan melibatkan kader Golkar. Baik yang lama maupun yang baru.

"Insyaallah kaderisasi wajib jalan ya. Sesuai kompetensi nya masing-masing. Kira-kira begitu," sambungnya. Sementara itu, menyongsong Musda DPD II, juga bakal menggunakan musyawarah mufakat. Terhitung maksimal tiga bulan dari Musda X Golkar Kaltim, 10 kabupaten kota nanti akan melaksanakan musda.

"Nanti ADRT (anggaran dasar rumah tangga) yang mengatur. Bagi yang sudah dua periode, bisa mendapat diskresi dari DPP untuk maju ketiga kalinya," ungkap dia. Rudy juga menjawab isu soal ada permintaan DPD II agar ketuanya tak diganti. Dia menjelaskan, bukan masalah diganti atau tidak diganti. Tetapi ada calon-calon lain maju. "Kalau calonnya sendiri, ya bisa tidak diganti," sahutnya. Sementara itu, target Golkar Kaltim adalah memenangkan 60 persen pilkada. Jadi, tahun ini ada sembilan kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada, maka lima calon dari Golkar harus menang.

Maka dari itu, menurut dia, musyawarah diupayakan agar kader bisa diakomodasi dan tidak terpecah. Rudy menuturkan, beberapa calon kepala daerah dari Golkar akan berkoalisi dengan partai lain. Salah satunya, Samarinda yang dinilai berpeluang besar menang pilkada. "Tentunya, kursi yang cukup misal Bontang, Balikpapan, Kukar, itu kita tidak perlu koalisi. Berau juga cukup kita. Tidak perlu berkoalisi. Itu adalah skala prioritas. Kutim, Kubar, Paser itu kan kalau kurang, masih sedikit saja ya," jelasnya.

Rudy menambahkan, Kaltim menjadi barometer nasional. Sebab, Kaltim menjadi IKN dan sangat memengaruhi perolehan suara di nasional.

"Pertama kita bicaranya pilkada dulu targetnya tercapai. Semakin bisa dicapai maka kekuatan DPP itu ada di DPD tingkat I. Kekuatan DPD I itu ada di tingkat II," jelasnya. Di sisi lain, sempat jadi calon kuat dan mendapat suara mayoritas, Makmur memilih legawa. Diwawancara sebelum pleno pemilihan, Makmur pun menunjukkan kepasrahannya.

"Saya terserah saja lah, yang punya suarakan DPD II," sambungnya.

Dia mengatakan, kalaupun dirinya mau, tetapi pemilik suara tidak mau. Mau bagaimana lagi? Itu yang penting. "Kalau saya sih orangnya gampang, dalam artian kalau kita diminta yah siap kalau enggak yah sudah, itu mungkin yang terbaik. Saya enggak mau memaksakan sesuatu," ucapnya Ketika pemilihan kelar dan Makmur menjadi Ketua Harian DPD Golkar Kaltim, Makmur menerima putusan. Menurut dia, keputusan sudah solid dan bersinergi dengan Rudy, dia ingin membesarkan partai sebaik-baiknya.

"Saya yang paling senior di sini. Saya tidak mau ada benturan macam-macam. Lihat di Golkar itu foto-foto ketua terpampang, tidak pernah tuntas masa periodenya. Saya sampaikan ini juga pada dinda Rudy. Ini suatu tanggung jawab. Saya juga merasa ini tanggung jawab bersama. Skala prioritas kita akan sinergisitas bersama. Saya ketemu keluarganya, Rahmad Masud. Saya kira kita bersama-sama. Saya serahkan pada musda," kata Makmur.

Soal 9 suara yang sebelumnya diberikan kepada Makmur, Ketua DPRD Kaltim ini mengatakan sebenarnya semua dapat dukungan. Tetapi, musyawarah mufakat yang ditempuh dan semua forum musyawarah setuju. Nantinya, Makmur mengatakan juga akan melibatkan Isran. "Pak Isran kita libatkan. Rudy juga sepakat. Ada lembaga dewan pertimbangan itu kan juga bagus. Nanti saya minta Rudy sowan ke sana lah," sebut Makmur.

Akademisi Universitas Mulawarman yang juga pengamat politik Luthfi Wahyudi mengatakan, kemungkinan Makmur HAPK sudah membaca situasi di musda. Sehingga, dia pun kerap memberi statement yang menyiratkan bahwa dia santai dan tak ambisius. "Makmur melihat situasi ketika ada pertemuan Rudy Mas'ud dan pemilik suara, fasilitatornya kan DPP, Pak Makmur sudah baca. Pak Makmur ya sudah, enggak masalah. Santai saja orang sudah berulang kali beliau diperlakukan seperti itu," kata dosen Ilmu Pemerintahan ini.

Apakah Golkar Kaltim di periode ini bakal bergejolak atau tidak? Luthfi menyebut bergantung kepemimpinan Rudy Mas'ud ke depan. Sekalipun di-back up Makmur sebagai ketua harian, selama pimpinan daerah tak bisa mengatur dengan baik, gejolak bisa ada. "Sebenarnya dari awal, Rudy tidak begitu dianggap oleh DPD. Sebab, prestasinya sejauh ini hanya lolos ke Senayan. Record kepemimpinannya belum kelihatan. Ini momen Rudy menunjukkan dengan bisa mewujudkan kemenangan pilkada 60 persen dan mengusung Airlangga sebagai presiden," jelas Luthfi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X