Merangsang Minat Baca ala Borneo Read Aload, Budayakan Dering, Kosakata Anak Tambah Banyak

- Senin, 16 Maret 2020 | 00:52 WIB
MEMBACA NYARING: Para peserta dibagi beberapa kelompok untuk me-review cerita yang diberikan ke tiap-tiap kelompoknya.
MEMBACA NYARING: Para peserta dibagi beberapa kelompok untuk me-review cerita yang diberikan ke tiap-tiap kelompoknya.

Membaca kadang menjadi sesuatu yang menjemukan. Kini makin banyak generasi muda tidak minat dengan literasi. Borneo Read Aload pun mengajak pengajar dan orangtua peduli terhadap minat baca anak.

 

LANTAI 1 Balikpapan Creative Center, Gedung Parkir, Klandasan, kemarin (14/3), diisi kegiatan untuk merangsang minat baca. Mayoritas dari kaum hawa ini merupakan tenaga pendidik.

Di ruangan tersebut, mereka menerima edukasi dari kegiatan Budaya Dering (Ibu Berdaya dengan Membaca Nyaring). Kegiatan yang berfokus pada pelatihan membacakan nyaring dan pemanfaatan perpustakaan digital.

Tujuan diadakan kegiatan yang bersifat lokakarya ini sebagai upaya untuk menanamkan minat baca anak. Hal ini dijelaskan oleh Roosie Setiawan, aktivis Read Aload.

Dia berkata, dengan sang ibu atau guru membacakan untuk anak, hal tersebut akan memacu kegemaran akan buku tersebut.

“Yang paling utama itu kosakata anak bisa bertambah banyak, dengan sering dibacakan secara nyaring,” ujarnya. Namun, tak hanya pada balita, ia menyebut, metode ini bisa diterapkan pada remaja dan dewasa.

Sementara, Koordinator Acara Elvitha Fransiska mengatakan, komunitas Borneo Read Aload baru terbentuk sekitar akhir Januari lalu. Yang sebelumnya digagas oleh tiga temannya.

Chika, sapaannya, menuturkan, kegiatan tersebut pertama digelar secara langsung. Kegiatan pertama, kelompoknya yang bertema Jangan Mau Belajar Membaca, digelar secara online melalui grup WhatsApp mereka.

Dia menambahkan, visi-misi kelompoknya ialah menumbuhkan minat baca pada anak. Saat ini banyak orang dewasa yang tak memiliki ketertarikan pada literasi. “Jadi daripada mengatasi masalah itu, kami memilih tindakan yang lebih prioritas, yakni menumbuhkan rasa itu sejak usia dini,” kata dia.

Perihal peserta kegiatan, dirinya berujar, respons yang diterima sangat baik, melebihi ekspektasi. Kuota yang semula 40, ditambah jadi 50 ternyata bisa terpenuhi.

 Meski pada kegiatan pertama ini masih didominasi tenaga pendidik saja, ia berharap, kegiatan tersebut memiliki dampak yang besar. Kian banyak pihak yang menggaungkan metode membaca nyaring (read aload).

Siti Zulaikah, salah satu peserta di kegiatan ini mengaku senang bisa memperoleh ilmu baru. Sebagai tenaga pendidik, mengaku ada perbedaan signifikan dari sebelum dan sesudah mengikuti aktivitas kemarin.

Jika sebelumnya ia hanya bisa berbicara di depan murid-muridnya, kini ia memiliki keberanian untuk berbicara di hadapan masyarakat umum.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X