Olahan Buntut, Kenyangkan Perut

- Sabtu, 14 Maret 2020 | 20:50 WIB
SEDAP: Bagi Anda penikmat hidangan buntut wajib berkunjung ke Bagio’s Cafe and Resto. Menyediakan aneka olahan buntut dari yang kuah hingga goreng. Ingin berkunjung rombongan? Tak perlu khawatir, restoran ini juga menyediakan fasilitas reservasi. RORO MIRA/KP
SEDAP: Bagi Anda penikmat hidangan buntut wajib berkunjung ke Bagio’s Cafe and Resto. Menyediakan aneka olahan buntut dari yang kuah hingga goreng. Ingin berkunjung rombongan? Tak perlu khawatir, restoran ini juga menyediakan fasilitas reservasi. RORO MIRA/KP

Tak hanya bagian dagingnya saja, beberapa orang juga terbius dengan kenikmatan buntut sapi. Olahan sop buntut tentu sudah banyak dikenal. Nah, buntut sapi juga diolah jadi menu tak kalah enak di Bagio’s Café and Resto, buntut goreng hotplate.

 

MENJADI menu rekomendasi atau best seller, sop buntut dan buntut goreng hotplate. “Menu yang kita hidangkan hari ini temanya buntut sapi. Terlaris dan dari dulu jadi ikon restoran ini, apalagi sop buntut,” jelas Anggi Niko selaku juru masak.

Berbeda dengan restoran kebanyakan yang lebih sering menggunakan buntut sapi impor, chef Niko memilih buntut sapi lokal. Baginya, ada perbedaan yang signifikan antara kedua jenis ini, khususnya ukuran. Menurutnya saat direbus, buntut sapi impor lebih cepat menyusut daripada buntut sapi lokal.

“Ya jadinya habis direbus yang impor lebih kecil daripada lokal, apalagi masakan Indonesia butuh diolah sampai berjam-jam biar bumbunya meresap,” tutur Niko. Beberapa orang menganggap bahwa daging sapi impor lebih enak, terlebih aroma. Daging sapi lokal memiliki aroma lebih menyengat. Walhasil, banyak orang memutuskan memilih impor. Kendati demikian, Niko memiliki cara menyulap buntut sapi lokal agar menggugah selera.

“Kuncinya pada proses rebus ya. Menurut saya, untuk mengolah daging sapi lokal emang harus sabar. Sebab, bukan bumbunya saja yang harus ditambahkan lebih banyak, proses memasaknya juga bakal memakan waktu lama,” ucapnya.

Dalam proses merebus, Niko membaginya ke dalam dua tahap. Pertama adalah tahap menghilangkan lemak, dan kedua membuat bumbu semakin meresap. Kedua tahap ini dibutuhkan waktu hingga empat jam.

“Kuncinya ya proses merebus itu. Lama sih, proses pertama buntut harus direbus di air biasa saja selama satu jam. Sudah itu, lemaknya bakal terpisah sendiri, lalu dibuang. Selesai itu, dilanjut proses rebus kedua dengan aneka bumbu rahasia selama tiga jam,” jelasnya.

Selain membuat bumbu semakin meresap hingga bagian terdalam, perebusan kedua dilakukan agar daging buntut sapi yang terkenal alot bisa melunak. Oleh sebab itu, wajar jika proses memasaknya cukup panjang.

Setelah tiga jam berlalu, barulah buntut sapi dihidangkan. Selain sop buntut, restoran yang berada di bilangan Jalan Basuki Rahmat, Samarinda ini juga menghidangkan olahan buntut lainnya yang tak kalah sedap. Buntut goreng hotplate.

“Proses memasaknya kurang lebih seperti sop buntut. Perlu direbus berjam-jam karena jenis yang dipilih juga sama-sama buntut lokal. Yang membedakan, setelah perebusan kedua, buntut sapi digoreng dengan sedikit minyak dan saus rahasia,” imbuhnya.

Perihal rasa, buntut goreng hotplate memiliki cita rasa cenderung manis dan sedikit pedas. Lembutnya daging pada bagian buntut terasa begitu nikmat ketika disantap bersamaan dengan lemaknya yang begitu juicy di lidah. Bagi Anda yang tertarik, Bagio’s Café and Resto juga menerima reservasi tempat jika ingin mengadakan berbagai acara. (*/nul*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X