SAMARINDA – Tinggal dua nama besar yang dipastikan berlaga pada musyawarah daerah (Musda) X Golkar Kaltim. Isran Noor memilih menarik diri dari perebutan kursi nomor satu di partai beringin Bumi Etam jelang musda. Menyisakan ruang untuk Makmur HAPK dan Rudy Mas’ud.
Hal ini diungkapkan Dahri Yasin, yang masuk tim untuk membantu Isran Noor merapat kembali ke Golkar. Dahri mengatakan, Isran akan mendukung Makmur HAPK. Pihaknya akan mencabut berkas pendaftaran.
"Bukan dukungan dalam arti apa. Pak Isran kan enggak punya hak suara. Kemarin Pak Isran kan mencalonkan diri. Tetapi, ada beberapa pertimbangan seperti persyaratan. Kalau dipaksakan, kurang bagus," jelas Dahri, kemarin (13/3).
Dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) 02 yang jadi acuan, ada sembilan persyaratan calon ketua. Pertama, calon ketua adalah anggota Golkar terus-menerus lima tahun dan tidak pernah jadi anggota partai lain. Kedua, aktif menjadi pengurus selama satu periode penuh. Lalu ketiga sebagai kader sekurang-kurangnya lima tahun dan aktif pada kegiatan partai. Keempat, calon tersebut harus berdomisili di Kaltim.
Kelima, pernah mengikuti pendidikan kader yang diselenggarakan partai. Kemudian keenam, pendidikan minimal strata satu. Ketujuh, tidak pernah terlibat G30S. Kedelapan, tidak punya hubungan suami istri atau keluarga saudara dalam satu garis keturunan yang menjadi pengurus atau anggota DPRD dari partai lain. Terakhir, adalah bersedia aktif meluangkan waktu untuk organisasi.
Ada beberapa kendala Isran untuk jadi ketua, misal keanggotaan hingga syarat tak boleh jadi pengurus partai lain. Sementara Isran pernah jadi pengurus Partai Demokrat dan PKPI.
Dahri melanjutkan, setelah diskusi dengan tim, Isran menyatakan diri mundur. Secara pribadi, Isran menyatakan dukungannya untuk Makmur. Pihaknya pun akan cabut berkas saat musda. "Pas nanti di musda saja. Soalnya, berkasnya kan sudah masuk," sambung Dahri.
Dia juga mengatakan, Isran pun bakal datang sebagai gubernur pada Musda X Golkar Kaltim. Sementara itu, Isran yang dikonfirmasi awak media, enggan memberikan jawaban dan pendapatnya. Isran justru melontarkan candaan seperti biasanya ketika ditanya soal Musda Golkar. "Apa itu?" sebutnya.
Sebelumnya, Makmur HAPK mengatakan bahwa dukungan Isran kepada dirinya sudah sejak lama. "Lama beliau kasihkan dukungan. Beliau sering kasih dukungan," ucap Makmur.
Rudy Mas'ud pun menanggapi santai terkait hal ini. Sebab, baik dia, Makmur, atau Isran tak punya hak suara. Hal ini sudah jadi bagian dari dinamika musda. "Ya, enggak apa-apa dong. Namanya orang mendukung masa enggak boleh. Sah-sah saja," sahut Rudy.
Sementara itu, persiapan musda terus berjalan. Diungkapkan Sekretaris Organizing Committe Mursidi Muslim, persiapan sudah 100 persen. Pembukaan pun akan dihelat pada Sabtu (14/3) pukul 20.00 Wita. Musda direncanakan berlangsung hingga Minggu (15/3) di Swiss-belhotel Borneo Samarinda. Terkait berkas-berkas calon ketua, itu adalah ranah tim verifikasi.
"Tim verifikasi akan melaporkan ke SC (steering committee) siapa yang lolos pencalonan. Nanti tahapannya, tim verifikasi laporan ke SC, SC yang mengumumkan," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris SC M Fathurrazi mengatakan, pihaknya akan bekerja sesuai juklak. Terkait calon yang hendak mencabut berkas, itu tak ada masalah. "Itu hak beliau, siapa yang mendaftar, juga punya hak untuk mencabut berkas," katanya.
Sementara itu, Plt DPD Golkar Kaltim Mukhtaruddin mengatakan, musda ini akan dihadiri Sekjen Golkar Lodewijck Paulus bersama 12 perwakilan DPP lainnya. Mereka adalah Wakil Ketua Umum ada Azis Syamsuddin, Nurdin Halid, dan Hetifah Sjaifudian. Kemudian, Ketua Bidang Kerohanian THB Ace Hasan Syadzili dan Ketua Bidang Pemuda Ilham Permana.
