BONTANG - Keluhan masyarakat terhadap pengaturan waktu lampu lalu lintas simpang empat Loktuan terus bermunculan. Pasalnya, saat pagi hari terdapat antrean panjang di kawasan tersebut. Bahkan, kepadatan mencapai jarak 500 meter lebih. Mulai dari simpang empat Loktuan hingga gerbang Perumahan Pesona Bukit Sintuk.
Warga Belimbing Dani mengatakan kondisi ini sdah berlangsung sejak dua pekan belakangan. Bahkan gangguannya pengaturan waktu lampu lalu lintas telah menimbulkan kecelakaan pada 2 Maret lalu. Ketika itu lampu lalin itu tidak berfungsi total.
"Sebelumnya lampunya itu tidak menyala terus sekarang jadi jadi pendek durasi lampu hijaunya sekira 20 detik tiap jalur," kata Dani.
Ia meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) untuk segera melakukan perbaikan. Agar tidak terjadi kepadatan di waktu terutama berangkat kerja dan sekolah. Di samping itu, perbaikan juga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Saat ini situasinya kan durasi pendek, akibatnya banyak pengendara yang memaksa masuk meski lampunya sudah merah. Ini membahayakan," ucapnya.
Sementara Warga Guntung Budi menyebut perubahan arah nyala lampu pun terjadi. Semula alur lampu perputarannya kebalikan arah jarum jam. Kini menjadi mengikuti detak waktu. Artinya jika dari arah bundaran Sintuk maka sekarang menunggu dari arah Loktuan terlebih dahulu.
"Padahal dulu dari SMAN 3 Bontang baru dari arah sini (bundaran Sintuk) nyala hijaunya," terang Budi.
Kabid Lalu Lintas Dishub Ikhwan Agus membenarkan terjadi gangguan pada lampu lalu lintas di kawasan tersebut. Gangguan itu disebabkan adanya suplai listrik dari PLN yang mendadak tidak terdistribusi maupun tegangan listrik tidak stabil. Kondisi ini umumnya terjadi pada komponen elektronik lainnya.
"Benar terjadi kepadatan di pagi hari karena ada gangguan di lampu lalin. Nanti kami akan melakukan reset ulang," kata Agus.
Proses perbaikan dijadwalkan terjadi pada Jumat mendatang. Pemilihan hari itu karena menunggu teknisi datang sekaligus melihat kondisi lokasi lebih senggang. Mengingat pasca reset pengaturan lampu sekaligus dilakukan rekayasa lalu lintas. Tujuannya agar durasi di tiap jalur disesuaikan dengan rata-rata angka mobilisasi.
Selain itu, Agus pun meminta kepada masyarakat untuk mengantisipasi kondisi sebelum perbaikan. Wujudnya dengan memperhitungkan waktu keberangkatan agar tidak terlambat. "Jangan tunggu kurang 10 menit baru berangkat kantor tetapi lebih awal sedikit," pungkasnya. (*/ak)