Italia Mati Suri, Satu Negara Di-Lockdown, Semua Acara Publik Dibatalkan

- Rabu, 11 Maret 2020 | 16:56 WIB
Italia darurat Covid-19. Bioskop, teater, stadion, tempat disko, dan pub ditutup. Acara pemakaman, pernikahan, dan pertandingan olah raga dibatalkan.
Italia darurat Covid-19. Bioskop, teater, stadion, tempat disko, dan pub ditutup. Acara pemakaman, pernikahan, dan pertandingan olah raga dibatalkan.

ROMA– Tak pernah terbayang di benak Rahayu Munajat Nur Octavia, 28, bakal terjebak di negeri orang. Dalam kondisi darurat. Di tengah penyebaran Covid-19 yang begitu masif hingga menyebabkan akses satu negara ditutup.

''Saya sempat panik. Soalnya awalnya baru satu dua orang yang kena virus korona, tiba-tiba Minggu kemarin ada kabar 200 orang meninggal,” katanya pada Jawa Pos. Rahayu makin takut saat melihat warga berbondong-bondong meninggalkan Italia pada Minggu lalu (8/3). ”Aku bingung. Mau pulang, tapi takut,'' lanjutnya.

Rahayu adalah perempuan asli Bandung, Jawa Barat, yang menikah dengan pria Italia. Dia diboyong suaminya ke Italia pada 1 Oktober 2019. Pasangan muda ini tinggal di Kota Golasecca, Provinsi Varese.

Dalam ketakutannya, Rahayu berharap bisa kembali ke Indonesia. Namun, dia sadar. Kondisi dirinya tak memungkinkan. Rahayu tengah hamil 29 minggu. Tidak ada jaminan perjalanannya pulang bakal aman. Apalagi, WHO menyatakan tak ada negara yang aman dari virus tersebut. ”Dari kedubes sudah diinfokan, meski banyak korban di sini, pemerintah nggak akan evakuasi seperti Wuhan kemarin,” ungkapnya.

Karena itu, Rahayu memutuskan tetap tinggal di Italia. Dia juga khawatir pada kesehatan suaminya. Meski Italia di-lockdown, suaminya tetap bekerja seperti biasa. Rahayu khawatir suaminya tertular teman kerja atau orang lain. Sebab, orang dari daerah lain masih bisa keluar-masuk ke kota tempat tinggalnya. ”Jadi walaupun satu negara di-lockdown, antar wilayah masih bisa keluar masuk, kecuali yang ada di zona merah,” terangnya.

Sejak Senin malam, seluruh wilayah Italia memang di-lockdown. Bukan hanya wilayah utara seperti sebelumnya. Kebijakan itu dilontarkan Perdana Menteri (PM) Giuseppe Conte dalam pidatonya Senin malam (9/3). Negara berpenduduk 60 juta jiwa itu diisolasi seluruhnya. Penduduk diharapkan berada di dalam rumah dan tidak bepergian, kecuali untuk urusan yang sangat penting.

Penduduk langsung merespons dengan berbaris menuju swalayan dan membeli berbagai kebutuhan. Panik bergelayut karena isolasi tidak berlangsung 1-2 hari, tapi hingga 3 April. Dekrit yang dikeluarkan oleh Conte itu juga membuat jalanan di negara tersebut sepi. Hanya ada beberapa orang yang masih berkeliaran atau duduk di luar. Itupun mereka membuat jarak aman, yaitu sekitar 1-2 meter antar satu dan lainnya. ''Kami tidak bisa membiarkan pertemuan menjadi peluang untuk penularan,'' ujar Conte seperti dikutip Agence France Presse.

Karena itu, semua acara yang melibatkan orang banyak dilarang. Setidaknya hingga wabah korona ini berakhir. Bioskop, teater, stadion, tempat disko, dan pub ditutup. Acara pemakaman, pernikahan, dan pertandingan olah raga dibatalkan.

Setiap perbatasan antarkota dicek. Penduduk tidak boleh bepergian dari satu kota ke kota lain tanpa keperluan mendesak. Agar diizinkan menyeberang ke wilayah lain, seseorang harus membawa surat yang membenarkan tindakannya. Jika ada yang melanggar, bisa didenda hingga dijatuhi hukuman kurangan 3 bulan. Sekolah dan universitas juga ditutup untuk sementara.

Dia menamai kebijakannya dengan sebutan I Stay Home alias Saya Tinggal di Rumah. Kebijakan serupa sebelumnya hanya diterapkan di  Lombardy dan 14 provinsi lain di wilayah utara. Kemarin Venice  juga sama sepinya. Kota yang biasanya selalu jadi jujugan turis itu kini mati suri.  

Conte memang harus mengambil langkah ekstrim. Itu karena negaranya menjadi hotspot penularan untuk wilayah Eropa. Angka kematian akibat virus korona di negara tersebut juga menjadi yang tertinggi setelah Tiongkok. Sejak Minggu (8/3), ada 97 kematian akibat Covid-19.. Total sudah ada 463 penduduk Italia yang kehilangan nyawa akibat virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut. Penduduk yang positif terinfeksi jumlahnya mencapai 9.172 orang. Naik 24 persen dari data sebelumnya.

Keputusan Conte itu dibuat setelah terjadi bentrok di 22 penjara beberapa jam sebelum dekrit itu dibuat. Tahanan marah karena ada larangan kunjungan demi mencegah penularan meluas. Mereka tidak terima lalu mengamuk. Ada yang menyandera petugas, melarikan diri, hingga mencuri obat-obatan di klinik penjara. Setidaknya 6 tahanan tewas dan puluhan lainnya kabur. ''Tidak ada waktu lagi. Saya akan bertanggung jawab atas semua kebijakan ini. Masa depan kita ada di tangan kita sendiri,'' tegasnya.

Beberapa maskalai seperti Ryanair dan British Airlines (BA) langsung menghentikan penerbangan dari dan ke Italia. Beberapa penumpang asing terjebak di bandara. Merek punya tiket, tapi tidak ada pesawat yang terbang.

Prancis juga mengalami hal serupa. Penularan di negara tersebut terus beranjak naik. Ada lebih dari 1.600 orang yang terinfeksi dan 30 orang meninggal akibat Covid-19. Sementara itu, di AS, lima legislator Republilk mengkarantina diri sendiri. Itu karena mereka menghadiri sebuah acara dan bersalaman dengan orang yang akhirnya dinyatakan positif korona. Di antaranya adalah senator Ted Cruz, Matt Gaetz, dan Doug Collins. Donald Trump melakukan kontak dengan Collins dan Gaetz. Meski begitu,  Trump tidak mengisolasi diri dan belum dinyatakan positif korona.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X