Raja Belanda Minta Maaf, Bahas Masa Lalu dan Masa Depan

- Rabu, 11 Maret 2020 | 16:38 WIB
Keris milik Pangeran Diponegoro yang kembali ke Indonesia.
Keris milik Pangeran Diponegoro yang kembali ke Indonesia.

BOGOR– Perang Jawa antara 1825-1830 benar-benar menorehkan sejarah antara Indonesia dan Belanda. Selasa (10/3), benda yang menjadi peninggalan penting perang tersebut secara resmi kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Keris Kyai Nogo Siluman, senjata andalan Pangeran Diponegoro. Penyerahannya dilakukan secara simbolis sebagai bagian kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Indonesia.

Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima kemarin mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Tiba di Jakarta Senin (9/10) sore lalu, keduanya disambut Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi di Istana Bogor kemarin. Upacara kenegaraan dilakukan untuk menyambut keduanya, sebagaimana yang dilakukan kepada kepala negara lainnya.

Keris tersebut sudah tiba di Indonesia sejak 5 Maret lalu. Dibawa oleh Dubes Indoensia untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja. Keris itu lalu disimpan di Museum Nasional. Kemarin, keris tersebut dibawa ke Istana Bogor untuk dipamerkan secara simbolis. Keris yang konon sakti itu dikeluarkan dari warangka-nya dan dipajang di dalam kotak kaca.

Senjata keris tergambar dalam lukisan Basoeki Abdullah yang berjudul Diponegoro Memimpin Pertempuran. Keris Kyai Naga Siluman memiliki lima ukiran berwarna emas di sepertiga bagiannya. Tentu saja terdapat ukiran kepala naga berwarna emas di salah satu sisi pangkalnya.

Pada kesempatan tersebut, Raja Willem menyampaikan sejumlah hal. Termasuk penyampaian duka cita atas musibah kecelakaan di Sungai Sebangau saat survei jelang kedatangan dia ke Kalteng. Juga menyampaikan penegasan bahwa Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia secara politik dan Moral pada 2005.

’’Masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya,’’ tuturnya. karena itu, kali ini dia juga sekaligus menyampaikan selamat atas perayaan kemerdekaan RI untuk yang ke 75 tahun.

Dia juga sempat membahas hal-hal yang terjadi pascaproklamasi, yang dia sebut sebagai ’’Perpisahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa’’. Yang oleh Indoensia dikenang sebagai agresi militer Belanda. Raja Willem pun mengulangi penyampaian pemerintah belanda sebelumnya.

’’Saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,’’ lanjut Willem. Dia menyatakan hal itu dnegan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini.

Meskipun demikian, Raja Willem menyebut bahwa hubungan kedua negara saat ini sangat menjanjikan. Banyak orang belanda merasakan ikatan kuat dnegan Indoensia, dan sebaliknya, banyak genertasi muda Indonesia yang tertarik dengan Belanda. ’’Ini terlihat dari mahasiswa dan mahasiswi yang datang untuk belajar di Belanda,’’ tambahnya.

Senada, Presiden Jokowi juga menyanmpaikan bahwa sejarah mustahil untuk dihapus. ’’Namun kita dapat belajar dari masa lalu,’’ ujarnya. Sejarah harus menjadi pelajaran untuk meneguhkan komitmen membangun sebuah hubungan yang setara, saling menghormati, dan menguntungkan.

Kunjungan kali ini adalah yang kedua kalinya bagi Willem. Setelah pada 1995 dia datang sebagai putra mahkota mendampingi Ratu Beatrix berkunjung ke Indonesia. Pertemuan justru lebih sering terjadi antara Presiden Jokowi dengan Ratu Maxima. Karena Maxima menjabat sebagai penasehat khusus Sekjen PBB untuk keuangan inklusif.

Tahun ini, tutur Presiden, Indonesia akan memperingati 75 tahun kemerdekaan. Yang sudah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Saat ini, Indonesia terus berupaya menjadi bagian dari penyelesaian masalah dunia. Juga berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. ’’Perdamaian dan stabilitas dunia dapat tercapai jika negara di dunia melakukan hubungan berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas negara lain,’’  lanjutnya.

Karena itu, dia mengajak Raja Willem untuk membangun hubungan yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip itu. Belanda sendiri adalah salah satu mitra penting dan strategis bagi Indonesia di bidang perdagangan dan investasi, juga pariwisata. Belanda adalah mitra investasi utama Indonesia di Eropa.

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi menjelaskan, ada kurang lebih 185 delegasi bisnis Belanda yang dibawa dalam rombongan. Sementara raja berkunjung ke Jogja, para pebisnis itu akan bertemu kolega masing-masing di Indonesia. ’’Bisnis deal yang tercapai selama kunjungan besarnya sekitar USD 1 miliar,’’ terangnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X