Mimpi Jadi Nyata lewat AIYEP, Jalani Magang hingga Tak Makan Nasi

- Rabu, 11 Maret 2020 | 14:17 WIB
BANGGA: Kyfen patut bangga karena melalui AIYEP, dirinya berkesempatan untuk bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di Australia, David Hurley selaku governor general. Momen yang tak terlupakan. IST
BANGGA: Kyfen patut bangga karena melalui AIYEP, dirinya berkesempatan untuk bertemu dengan salah satu pejabat tinggi di Australia, David Hurley selaku governor general. Momen yang tak terlupakan. IST

Bagi Renaldy Kyfen Kapoyos, mengikuti program Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2019 adalah mimpi yang akhirnya jadi nyata. Sejak berseragam merah-putih, dia sudah menyimpan harapan untuk pergi ke luar negeri. Tumbuh dewasa, tekadnya makin bulat. Hingga berhasil lolos dan dapat banyak pengalaman.

 

Yasmin MAP

 

PRESTASI membanggakan datang lagi dari anak muda Kota Tepian. Dialah Kyfen, salah satu yang terpilih sebagai perwakilan pemuda Indonesia di program AIYEP yang berlangsung sejak Oktober hingga Januari lalu. Kembali ke Tanah Air, dia dengan senang hati menceritakan pengalamannya kepada awak Kaltim Post, Sabtu (7/3) lalu.

Mengetahui AIYEP dari seorang teman, dia coba mendaftar pada April 2019. Saat itu, Kyfen masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di Program Studi Teknik Pertambangan, Unmul. Orangtuanya mengizinkan dia ikut. Namun dengan syarat, skripsinya harus selesai. Walhasil, Kyfen makin termotivasi hingga resmi wisuda pada September. Saat proses seleksi, dia sedang fokus menggarap skripsi. Keduanya berjalan seimbang.

Dijelaskan Kyfen, proses pertama adalah seleksi berkas. Dari ratusan pendaftar, dia termasuk dari 20 orang yang lanjut ke tahap selanjutnya, tes tertulis. Lalu, diumumkan lima orang dengan nilai tertinggi yang lanjut ke tahap focus grup discussion (FGD). Terakhir, wawancara.

“Penilaian bobot tertinggi ada di community development. Maksudnya, sudah sejauh mana kita merasakan hal itu di masyarakat secara langsung. Jadi aku semacam melakukan presentasi,” jelas pria kelahiran 1997 itu.

Untuk program AIYEP ini, Indonesia mendapat kuota 18 orang. Kyfen adalah satu-satunya perwakilan dari Kaltim.

Sesampainya di Australia, tak dapat dimungkiri jika culture shock turut dirasakan. Salah satunya soal makanan. Dua minggu pertama, dia tak mengonsumsi nasi. “Berhubung punya mag, jadinya harus makan nasi. Sempat bingung ngomongnya gimana ke host family-ku. Agak sungkan karena takut dikira enggak suka makanan yang sudah mereka kasih. Akhirnya aku jelaskan dan jadi makan nasi setiap hari,” lanjutnya.

Di program itu, beragam kegiatan dilakukan, salah satunya magang. Namun latar belakangnya di bidang pertambangan, sedangkan di Canberra tak ada tambang. Maka, dia dialihkan ke institusi pendidikan di University of New South Wales Australian Defence Force Academy (ADFA) yang mahasiswanya adalah tentara.

Di sana, dia ditempatkan di laboratorium kimia dan membantu riset mahasiswa program doktor selama satu bulan.

Setelah dua bulan di Australia, Kyfen melanjutkan program selama dua bulan di Indonesia. Bersama 18 pemuda Indonesia lainnya, dia bertolak ke salah satu desa di daerah Malang, Jawa Timur.

Selanjutnya bertolak ke Surabaya untuk magang lagi di perusahaan logistik. Sekaligus mendampingi dan bertemu para pemuda Australia di Indonesia yang juga tergabung di program tersebut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X