Di Kota Ini, Ruang Terbuka Hijau Diklaim Sudah 30 Persen

- Senin, 9 Maret 2020 | 11:18 WIB
KAWASAN HIJAU: Keberadaan RTH perlu ditambah guna meminimalkan polusi di Samarinda. Penambahan taman hingga pemakaman jadi salah satu opsi. Salah satunya, lahan kosong di sekitar Jembatan Mahakam IV, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang.
KAWASAN HIJAU: Keberadaan RTH perlu ditambah guna meminimalkan polusi di Samarinda. Penambahan taman hingga pemakaman jadi salah satu opsi. Salah satunya, lahan kosong di sekitar Jembatan Mahakam IV, Jalan Slamet Riyadi, Kelurahan Karang Asam Ilir, Kecamatan Sungai Kunjang.

Ruang terbuka hijau (RTH) menjadi “paru-paru” kota yang padat dengan segudang aktivitas. Selain jadi lumbung penekan karbon dioksida, keberadaan RTH jadi wadah rekreasi ekologis bagi warga.

 

SAMARINDA–Undang-undang membakukan setiap daerah wajib memiliki 30 persen dari luas wilayah untuk menjadi RTH. Baik publik atau privat yang dikelola partikelir.

Tugas mengakomodasi tersedianya RTH ada di dua instansi, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Kami menambah dari segi pemakaman,” ucap Dadang Airlangga, kepala Disperkim Samarinda, beberapa waktu lalu.

Sejak 2019, dinas yang bermarkas di Jalan DI Panjaitan itu telah mengadakan penambahan 20 hektare areal pemakaman di Kota Tepian yang tersebar di tiga lokasi, yakni Jalan AW Sjahranie, Perum Citragriya, dan TPU Muslimin di Tanah Merah. Menurut Dadang, kebutuhan areal pemakaman masih cukup tinggi. Apalagi pemakaman umum yang tersedia sudah terbilang padat. Seperti TPU Muslimin di Jalan Abul Hasan.

Lewat beleid penataan ruang, keberadaan pemakaman dikategorikan sebagai RTH publik sehingga kebutuhan RTH di Samarinda mestinya sudah menyentuh angka 30 persen dari luas wilayah. “Karena selain pemakaman, ada hutan kota, median jalan, dan taman termasuk RTH,” sambungnya.

Menurut dia, penyediaan RTH sebesar 30 persen itu tersebar di berbagai lokasi. Sebut saja median jalan. Penempatan pohon di median berukuran 1–1,5 meter terpajang sepanjang ruas jalan utama se-Samarinda. “Untuk taman tahun ini DLH bakal bangun di Slamet Riyadi,” pungkasnya. (ryu/dns/k8)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X