SAMARINDA–Sejumlah partisipan menyuarakan atas nama kesetaraan dan memperjuangkan hak-hak perempuan, melalui berbagai kegiatan. Salah satunya, dalam peringatan hari perempuan internasional atau International Women's Day (IWD) yang dilaksanakan Rabu (8/3) di Taman Samarendah.
Putri Kalua selaku koordinator lapangan mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender secara utuh oleh perempuan, khususnya Samarinda. "Sampai sekarang itu belum terealisasi. Masih banyak diskriminasi dan penindasan terhadap perempuan. Serta tidak diperlakukan setara dalam dunia bisnis, ekonomi, maupun politik," ujarnya.
Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan yang kreatif, seperti orasi, parade puisi, musik, teater, dan tari. "Kami sengaja merancang kegiatan ini sekreatif mungkin. Karena sekarang kita hidup pada era milenial, kalau masih pakai bakar-bakar ban itu sudah kuno," ungkapnya.
Lewat kegiatan tersebut, dia bersama kawan-kawannya menuntut untuk pengesahan RUU PKS. Menurut dia, itu adalah payung hukum bagi perempuan untuk melawan kekerasan seksual. Pasalnya, kekerasan seksual dari tahun ke tahun semakin meningkat. "Kami terus mendesak kepada pemerintahan untuk penegakan RUU PKS. Karena selama ini mandek begitu saja dan dengan bermacam alasan," sambungnya.
Tidak hanya itu, ada 12 tuntutan yang disampaikan pada IWD kemarin, termasuk penolakan Onimbus Law hingga melawan kekerasan seksual di ruang pendidikan dan menghentikan intimidasi terhadap korban kekerasan seksual. "Kami berharap, semua tuntutan tersebut dapat terealisasikan. Tidak hanya itu, semua orang dapat mengerti bahwa yang kami lakukan hari ini adalah hal yang positif," pungkasnya. (*/ela/dns/k8)