Anak 15 Tahun Bisa Membunuh? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

- Sabtu, 7 Maret 2020 | 23:43 WIB
Endro S Effendi
Endro S Effendi

WARGA negara +62 kembali dibuat merinding sekaligus geleng-geleng kepala ketika mendapati berita seorang gadis baru berusia 15 tahun, tega melakukan pembunuhan kepada anak lain berusia 5 tahun. Yang lebih mengejutkan, saat ditanya penegak hukum, gadis ini mengaku ‘puas’. 

Dalam pemberitaan yang beredar dikatakan, gadis ini berani melakukan pembunuhan karena terinspirasi dengan adegan film. Apalagi, pelaku suka dengan hal-hal berbau horor atau mistis.

Lantas, bagaimana hal ini jika dikaji dari sisi ilmu teknologi pikiran? Izinkan saya mencoba melakukan analisa dari tiga hal besar.

1. Baterai Kasih Sayang

Penyebab pertama yang menjadikan anak memiliki perilaku tidak biasa adalah, kurang penuhnya baterai kasih sayang. Gadis pelaku pembunuhan ini, kita sebut saja namanya sebagai Melati, boleh jadi selama ini tidak mendapatkan pasokan kasih sayang secara utuh dari kedua orang tuanya. Ibarat handphone, anak juga harus rutin diisi baterai kasih sayangnya. Yang wajib mengisi baterai kasih sayang ini adalah kedua orang tuanya, ayah dan ibu. Keduanya harus rutin mengisi secara proporsional.

Ada lima cara mengisi baterai kasih sayang anak. Ini sesuai dengan teori Gary Chapman seperti yang sudah dituliskan dalam buku, 5 Love Language. Pertama, pujian. Memberikan pujian tulus pada setiap aktivitas yang berhasil dilakukan anak, adalah salah satu cara mengisi baterai kasih sayangnya. Jangan segan memuji anak, sisihkan waktu memuji anak setiap kali berhasil melakukan sesuatu.

Kedua, sentuhan. Anak membutuhkan sentuhan agar baterai kasih sayangnya selalu terisi. Memeluk, mengusap, menggendong, memangku dan sederet aktivitas yang berisi sentuhan, sangat dibutuhkan anak. Tak usah merasa risih jika buah hati tiba-tiba minta pangku, minta gendong atau minta bermain dengan kedua orang tuanya. Itulah saat tepat mengisi baterai kasihnya.

Ketiga, pelayanan. Memberikan pelayanan pada anak juga merupakan salah satu cara mengisi baterai kasih sayangnya. Saat anak minta disuapin, minta dipakaikan kaos kakinya, minta didampingi saat belajar dan bentuk pelayanan lainnya, sangat dibutuhkan anak untuk mengisi baterai kasih sayangnya. Saat memberikan pelayanan, lakukanlah dengan tulus dengan segenap perasaan.

Percuma memberikan pelayanan sambil marah atau ngomel. Alih-alih mendapat pasokan kasih sayang, yang ada malah energi kasih sayangnya drop, terkuras habis.

Keempat, waktu berkualitas. Sibuk bekerja boleh. Namun, berikan waktu berkualitas pada anak. Problem orang tua masa kini adalah, kurang memiliki waktu berkualitas pada buah hati. Berkumpul bersama anak pun, belum tentu berkualitas jika orang tua masih sibuk bekerja atau pegang handphone. Anak akan merasa terabaikan dan tidak terisi kasih sayangnya.

Kelima atau terakhir adalah hadiah. Memberikan hadiah, sekecil apa pun, juga merupakan cara mengisi baterai kasih sayang anak. Tak usah segan memberi barang yang disukai anak. Jadikan itu momen penting untuk meningkatkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak. Hadiah tidak harus mahal. Yang penting diberikan dengan perasaan tulus dan nyaman.

Nah boleh jadi, Melati yang berani melakukan pembunuhan tidak mendapatkan kasih sayang yang porporsional. Akibatnya, ibarat handphone yang drop, mengalami gangguan dan tidak berfungsi dengan baik.

2. Ego Personality (EP) Baru

Di setiap manusia, memiliki ego personality (EP) atau bagian diri yang berbeda-beda. Ada yang menyebut sebagai kepribadian yang berbeda-beda. Supaya mudah, saya tuliskan ini sebagai EP. Dari barang bukti yang ditunjukkan polisi, misalnya dari gambar yang dibuat Melati, seolah menunjukkan gadis ini sedang dalam kesedihan dan kurang perhatian serta kasih sayang. Seperti sudah dibahas di atas, kondisinya menjadi drop.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X