Penguatan Harga Emas Berlanjut

- Sabtu, 7 Maret 2020 | 11:57 WIB
Harga emas terus menunjukkan penguatan sejak bulan lalu. Jumat (6/3), harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk kembali menguat sebesar 1,9 persen atau naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 788 ribu per gram dibandingkan harga Kamis (5/3), Rp 773 ribu per gram.
Harga emas terus menunjukkan penguatan sejak bulan lalu. Jumat (6/3), harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk kembali menguat sebesar 1,9 persen atau naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 788 ribu per gram dibandingkan harga Kamis (5/3), Rp 773 ribu per gram.

BALIKPAPAN- Harga emas terus menunjukkan penguatan sejak bulan lalu. Jumat (6/3), harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk kembali menguat sebesar 1,9 persen atau naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 788 ribu per gram dibandingkan harga Kamis (5/3), Rp 773 ribu per gram.

Berdasarkan harga logam mulia di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram yang menjadi acuan menguat 1,9 persen menjadi Rp 78,8 juta dari harga kemarin Rp 77,3 juta per batang. Sedangkan untuk harga emas logam mulia 1 gram naik Rp 15 ribu menjadi Rp 837 ribu per gram, dari sebelumnya Rp 822 ribu per gram.

Melonjaknya harga emas Antam ini seiring dengan kenaikan dari harga emas spot dunia yang juga naik lebih dari 2 persen ke level tertingginya dalam kurun waktu lebih dari 1 minggu. Pada perdagangan Kamis (5/3), terjadi kenaikan sebesar 2,2 persen menjadi USD 1.671,78 per troy ons karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona yang semakin masif.

Ketika pasar ekuitas berada dalam tekanan, maka secara otomatis aset-aset yang merupakan safe haven diminati atau diburu para investor sebagai lindung nilai. Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Namun harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Kepala Butik Emas Antam Balikpapan Sujadi mengatakan, harga emas pada awal tahun ini terus menguat. Isu corona menjadi stimulus setelah sebelumnya didukung memanasnya hubungan Iran dan Amerika Serikat. “Wabah virus corona yang terus menyebar telah mendukung logam mulia," katanya, Jumat (6/3).

Alasan minat investor terhadap emas adalah dampak virus corona dan bagaimana hal itu akan memengaruhi data ekonomi Tiongkok. Amerika Serikat dan Jepang mengevakuasi warga negara mereka dari kota yang dikarantina, Wuhan, di Tiongkok.

Sujadi menuturkan, saat ini memang sangat tepat untuk investasi emas. “Untuk Balikpapan, investasi emas yang membeli banyak di logam mulai 10 gram. Dan di tahun lalu, penjualan kami mencapai 124 kilogram dari target 150 kg atau sebesar 80 persen. Tahun ini kami optimistis masyarakat yang berinvestasi emas bisa lebih banyak lagi,” tutupnya.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan, kenaikan harga emas didorong oleh minat investor yang lebih nyaman berinvestasi di logam mulia kuning tersebut dibanding aset berisiko seperti pasar saham.

“Karena pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan ada lebih banyak kekhawatiran tentang virus corona, jadi tentu saja kita melihat uang mengalir keluar dari aset berisiko ke tempat yang aman seperti emas,” ujarnya.

Pihaknya memandang, investasi emas sebagai lindung nilai (hedging) klasik terhadap sentimen maraknya likuiditas bank sentral global. Pasar ekuitas melemah setelah California mengumumkan keadaan darurat terkait epidemi tersebut ketika jumlah kematian meningkat di Amerika Serikat. Kini ada lebih dari 90 ribu kasus virus corona Covid-19 secara global, dengan lebih dari 3.000 kematian. (aji/ndu2/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X