Tiga Kandidat Ketua Golkar Siap Berkompromi

- Sabtu, 7 Maret 2020 | 11:29 WIB
-
-

SAMARINDA–Musyawarah Daerah (Musda) X Golkar Kaltim telah melewati batas waktu yang ditentukan. Sesuai jadwal, musda yang mengusung agenda utama pemilihan ketua, mesti digelar paling lambat 5 Maret 2020. Opsi aklamasi yang diharapkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) membuat musda tersendat. Harus ada musyawarah mufakat di luar arena musda.

Pekan depan, diagendakan akan ada konsolidasi para calon ketua DPD Golkar Kaltim. Sebagaimana diketahui, ada tiga kandidat utama yang bersaing memimpin beringin Kaltim lima tahun ke depan. Mereka adalah Makmur HAKP (ketua DPRD Kaltim), Isran Noor (gubernur Kaltim), dan Rudy Mas’ud (anggota DPR RI). Kepada Kaltim Post, pelaksana tugas (plt) Ketua DPD Golkar Kaltim Mukhtaruddin menuturkan, hingga kemarin (6/3), belum ada kepastian kapan musda digelar.

Terkait aklamasi dan suara yang akan diberikan DPD terhadap calon ketua, Mukhtaruddin masih menyimpannya. "Kalau posisi DPD I ini kan penyelenggara. Kita punya suara satu. Tapi saya akan menjaga netralitas sebaik mungkin. Supaya bisa berjalan dengan baik," kata Mukhtaruddin. Lanjut dia, pada umumnya Musda Golkar di seluruh Indonesia, diharapkan dengan musyawarah mufakat.

"Karena ini keinginan ketum (ketua umum), untuk musyawarah mufakat. Kemudian untuk menjaga kekompakan, saya berharap seluruh elemen kader, untuk melakukan kompromi dan membuat kesepakatan di luar musda. Bagaimana musyawarah mufakat bisa terjadi lagi. Insyaallah minggu depan ada rencana konsolidasi," jelasnya.

Dia tak menampik, keinginan proses pemilihan berjalan aklamasi dari musyawarah mufakat tertuju pada ketiga kandidat utama saat ini. Yakni, Isran Noor, Makmur HAPK, dan Rudy Mas’ud. Menanggapi hal ini, masing-masing calon pada dasarnya tak bermasalah jika harus berkompromi. Seperti Makmur HAPK yang mengatakan pilihan aklamasi adalah pilihan yang terbaik. Musyawarah mufakat adalah ide yang sangat bagus.

Namun, semuanya tetap kembali kepada pemegang suara yang menentukan. Bukan dirinya. "Pemegang suara yang punya hak, punya kewenangan," kata Makmur kemarin. Ketika ditanya soal permintaan para calon untuk berkompromi di luar arena musda, Makmur belum bersedia menanggapinya.

Pada dasarnya, dia menempatkan diri karena dia diminta untuk maju dalam pencalonan. Sementara itu, Hendra, perwakilan Rudy Mas'ud mengatakan, pihaknya menyambut baik soal keinginan pusat bermufakat di luar arena musda. "Karena dari awal semangatnya soal aklamasi," sambung lelaki yang juga mewakili Rudy Mas'ud mendaftar jadi calon ketua pekan lalu.

Hendra melanjutkan, pihaknya pun sudah sowan dengan para calon. Salah satunya ke Berau, dengan mendatangi Makmur HAPK.

"Saya kira adalah sama-sama kader kan, yang junior-senior, sama lah semangatnya," imbuh dia. Sementara itu, Dahri Yasin yang turut menemani Isran Noor bertemu Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto beberapa hari lalu mengatakan, aklamasi dari musyawarah mufakat adalah ide baik.

Sebab, dengan begini, tak ada lagi friksi yang menimbulkan faksi-faksi dalam Golkar. "Diharapkan musda ini elegan lah. Karena yang maju kader semua. Jadi di sini kan tinggal masing-masing memainkan peran. Tetapi, kemudian kita juga bisa harapkan agar kompromi akan memunculkan satu nama. Satu nama diharapkan memang hasil dari mekanisme kompromi bukan dari otoritas satu pihak,” bebernya.

Dahri menambahkan, apabila otoritas dari satu pihak, bisa melanggar hak kader dan suara. “Karena Golkar kan pelopor demokrasi. Jangan sampai mencederai atau mengklaim diri atas perintah si A dan si B," jelas lelaki yang juga anggota Dewan Pertimbangan DPD Golkar Kaltim tersebut. Dia pun mengecam kader yang mengatasnamakan lembaga untuk memplot satu nama. Sebab, tak sejalan dengan prinsip demokrasi.

"Jangan mengatasnamakan lembaga, tapi kalau atas nama kader ya bagus, jadi kita bermain cantik," sambungnya. Dia mengatakan, dinamika musda kali ini bisa bagus. Siapa yang terpilih, akan diterima. Soal Isran Noor, Dahri mengatakan, gubernur adalah politikus santun dan tidak ingin mencederai hak kader. Airlangga Hartarto pun disebutnya memberi ruang jelas ke Isran.

"Mau di pusat kah daerah kah. Sebab, Pak Isran ini kan gubernur, Golkar berterima kasih lah karena kesediaan Pak Isran mau jadi kader Golkar," pungkas Dahri. (nyc/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X