Perkembangan wisata di Samarinda semakin membaik. Meski bukan kota yang mempunyai destinasi alam yang mumpuni untuk menjadi kota wisata, namun banyak upaya menutupi hal tersebut.
SAMARINDA–Kepala Dinas Pariwisata Samarinda I Gusti ayu Sulistiani mengatakan, Samarinda mempunyai tiga kategori destinasi wisata. Wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya. "Kalau untuk destinasi alam itu ada susur Sungai Mahakam. Namun, ke depan kami memaksimalkan destinasi alam Samarinda yang ada," ujarnya.
Meski destinasi alam terhitung sedikit, hal tersebut akan tertutupi oleh destinasi buatan dan budaya. (Lihat grafis).
“Dalam menarik pengunjung, kami kerap menggelar berbagai event, seperti panggung hiburan rakyat, Kartini Day, 17 Agustus, hingga Festival Mahakam (Fesma),” ucapnya.
Tak kalah dengan itu, Kota Tepian pun mempunyai destinasi wisata budaya yang terkenal hingga mancanegara. Melihat perkembangan tersebut, pihaknya berupaya untuk mengembangkan destinasi yang ada. Namun, itu membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sebentar. "Saat ini, kami sudah melakukan beberapa pembenahan, khususnya di Desa Budaya Pampang," tuturnya.
Terpilihnya Desa Budaya Pampang karena sudah dikenal hingga luar negeri. Juga, lokasi strategis yang dekat dengan Bandara APT Pranoto. "Apabila sudah berkembang, akan dilanjutkan ke yang lain. Sedangkan untuk Mahakam Lampion Garden juga sudah makin bagus dan banyak spot-spot baru yang menarik pengunjung," tambahnya.
Saat ini, pihaknya sedang menggali potensi wisata yang ada, seperti puncak Samarinda. "Meski itu milik perorangan, namun sudah banyak yang berkunjung,” ujarnya.
“Kemudian, 300 meter dari situ (puncak Samarinda) ada gua yang panjangnya kurang lebih 1 km. Gua itu cukup eksotis. Ini bisa menjadi salah satu potensi yang akan kami kembangkan. Setidaknya sasarannya adalah wisatawan lokal," sambungnya.
Di sisi lain, Samarinda telah banyak diadakan event bertajuk MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). "Beberapa pekan lalu, Singapura mengadakan MICE di Samarinda," tandasnya.
Dengan berbagai kearifan lokal yang ada, diharapkan destinasi wisata di Samarinda semakin berkembang dan selalu didukung oleh kesadaran masyarakat dalam menyikapinya. (*/ela/dns/k8)