SENDAWAR - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Kutai Barat meluas ke tiga kecamatan yakni, Bongan, Nyuatan, Bentian Besar dan Damai. Bahkan, selain menggenangi puluhan rumah warga, banjir juga melumpuhkan akses jalan ke ibukota.
Penelusuran media ini, banjir terparah di Kampung Muara Siram, Kecamatan Bongan. Jembatan penghubung antarkampung nyaris putus diterjang banjir, Kamis (5/3).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Albina mengaku telah mengeluarkan status siap siaga terkait banjir tersebut. Tim dari BPBD telah bergerak menuju lokasi terendam banjir, sejak Rabu (4/3). "Kondisi air di Kampung Jontai Kecamatan Nyuatan mencapai sekitar 1,5 meter. Kurang lebih sepinggang orang dewasa. Ini informasi terkini yang kami dapat," terang Albina.
Mengenai posko bantuan, pihaknya mengaku belum membangun. Namun, sejumlah peralatan bantuan telah disiapkan tim BPBD di titik lokasi banjir. "Oleh masyarakat malah menolak di bangun posko. Kata mereka (warga, Red) ini masih belum apa-apa banjirnya," ujar dia menyambung sahutan warga Kampung Jontai, Kecamatan Nyuatan.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Kamius Junaidi menjelaskan, tim dari BPBD bersama TNI/Polri tengah melakukan penelusuran ke lokasi banjir. "Karena ini meluas jadi tiga Kecamatan, bahkan empat kecamatan. Kendala adalah di jarak lokasi berjauhan. Jadi, tim harus berpencar," kata Kamisius.
Informasinya, banjir merendam sejumlah rumah warga di Kampung Lemper, Kecamatan Bongan. "Air memang sudah menggenangi rumah warga. Semua tim sudah berkoordinasi dan menuju lokasi untuk memantau keadaan. Hingga saat ini belum ada informasi apapun. Karena memang wilayahnya tidak terjangkau jaringan," kata Camat Bongan, Ganjar Isukarso.
Diketahui, banjir akibat air hujan ini, disebabkan meluapnya air Sungai Lawa, anak Sungai Mahakam. Disinyalir cepatnya air naik, karena hutan di kawasan Bentian Besar dan sekitarnya sudah banyak yang gundul. Belum lagi hadirnya perkebunan sawit dan tambang batu bara. (rud)