Banjir Meluas Empat Kecamatan, BPBD Tetapkan Status Siaga

- Sabtu, 7 Maret 2020 | 09:53 WIB
Banjir di Kutai Barat meluas hingga ke 4 kecamatan.
Banjir di Kutai Barat meluas hingga ke 4 kecamatan.

SENDAWAR - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Kutai Barat meluas ke tiga kecamatan yakni, Bongan, Nyuatan, Bentian Besar dan Damai. Bahkan, selain menggenangi puluhan rumah warga, banjir juga melumpuhkan akses jalan ke ibukota.

Penelusuran media ini, banjir terparah di Kampung Muara Siram, Kecamatan Bongan. Jembatan penghubung antarkampung nyaris putus diterjang banjir, Kamis (5/3).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Albina mengaku telah mengeluarkan status siap siaga terkait banjir tersebut. Tim dari BPBD telah bergerak menuju lokasi terendam banjir, sejak Rabu (4/3). "Kondisi air di Kampung Jontai Kecamatan Nyuatan mencapai sekitar 1,5 meter. Kurang lebih sepinggang orang dewasa. Ini informasi terkini yang kami dapat," terang Albina.

-

Mengenai posko bantuan, pihaknya mengaku belum membangun. Namun, sejumlah peralatan bantuan telah disiapkan tim BPBD di titik lokasi banjir. "Oleh masyarakat malah menolak di bangun posko. Kata mereka (warga, Red) ini masih belum apa-apa banjirnya," ujar dia menyambung sahutan warga Kampung Jontai, Kecamatan Nyuatan.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Kamius Junaidi menjelaskan, tim dari BPBD bersama TNI/Polri tengah melakukan penelusuran ke lokasi banjir. "Karena ini meluas jadi tiga Kecamatan, bahkan empat kecamatan. Kendala adalah di jarak lokasi berjauhan. Jadi, tim harus berpencar," kata Kamisius.

-

Informasinya, banjir merendam sejumlah rumah warga di Kampung Lemper, Kecamatan Bongan. "Air memang sudah menggenangi rumah warga. Semua tim sudah berkoordinasi dan menuju lokasi untuk memantau keadaan. Hingga saat ini belum ada informasi apapun. Karena memang wilayahnya tidak terjangkau jaringan," kata Camat Bongan, Ganjar Isukarso.

Diketahui, banjir akibat air hujan ini, disebabkan meluapnya air Sungai Lawa, anak Sungai Mahakam. Disinyalir cepatnya air naik, karena hutan di kawasan Bentian Besar dan sekitarnya sudah banyak yang gundul. Belum lagi hadirnya perkebunan sawit dan tambang batu bara. (rud)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X