Berdoa Tak Terjangkit Corona meski Desak-desakan dengan Jamaah Lain

- Jumat, 6 Maret 2020 | 11:47 WIB
DARI BERBAGAI NEGARA: Para jamaah memadati Masjidilharam, Makkah, setelah salat Jumat pada 21 Februari lalu.
DARI BERBAGAI NEGARA: Para jamaah memadati Masjidilharam, Makkah, setelah salat Jumat pada 21 Februari lalu.

Umrah adalah ibadah. Sejumlah jamaah banyak yang memilih tak mengenakan masker. Berserah diri meski virus corona tengah merebak.

 

MUHAMMAD IBRAHIM, Makkah

 

PELUANG tertular virus corona selama menjalani ibadah umrah tentu ada. Sebab, jamaah datang dari berbagai negara di dunia. Mereka akan saling bersentuhan, berdesakan, dan memegang benda atau barang. Seperti saat salat Jumat pada 21 Februari 2020 lalu di Masjidilharam, Makkah.

Sebelum dan sesudah salat Jumat, para jamaah melangsungkan proses tawaf atau berjalan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dan sai, yaitu berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Marwah. Belum lagi yang beribadah di dalam masjid seluas lebih 356 ribu meter persegi itu. Jamaah berdoa tak terjangkit virus corona.

Dari informasi diterima Badan Kesehatan Dunia (WHO), cara penyebaran virus corona dari satu orang ke lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita Covid-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.

Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya, seperti meja, atau telepon. Orang bisa terpapar atau terinfeksi Covid-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Jika berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan Covid-19, berpotensi terjangkit melalui batuk, termasuk saat mereka mengembuskan napas. Dengan kata lain, menyebar serupa cara untuk flu.

Di Tanah Suci ini ribuan jamaah dari berbagai negara tak ada yang khawatir ataupun takut. Mereka lebih banyak tak mengenakan masker. Mungkin ada rasa khawatir, tapi itu sirna ketika beribadah dengan ikhlas dan berserah diri.

Jarangnya penggunaan masker juga terlihat di terminal kedatangan atau keberangkatan Bandara King Abdul Aziz Jeddah. “Ada tiga bandara di Jeddah. Khusus haji/umrah memang sendiri,” kata Pras (46) perantauan asal Jawa Timur yang bekerja sebagai sopir bus pariwisata yang saya tumpangi bersama 47 jamaah lainnya dari Balikpapan, Samarinda, Tana Grogot, Sulawesi Selatan dan Sorong, Papua.

Sepanjang mata memandang, masih jarang warga atau petugas yang mengenakan masker. Padahal bandara itu dilintasi jutaan jamaah umrah dari seluruh penjuru dunia. Tak terlihat pula alat thermal scanner. Sejumlah bandara di dunia, termasuk Indonesia, memasang thermal scanner di bandara untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Penyetopan sementara izin umrah dan berkunjung ke Arab Saudi diberlakukan sejak 27 Februari 2020. Kebijakan itu dibuat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Namun, pemerintah setempat menjadwalkan kembali membuka penerbangan pada 14 Maret. (rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X