Sopir Ngantuk, Mobil Tabrak Pembatas Jalan Tol

- Kamis, 5 Maret 2020 | 15:31 WIB
Kecelakaan kembali terjadi di tol Balikpapan-Samarinda.
Kecelakaan kembali terjadi di tol Balikpapan-Samarinda.

SAMARINDA-Pengoperasian Jalan Tol Balikpapan-Samarinda baru berjalan hampir tiga bulan. Namun, kecelakaan sudah akrab dengan jalan bebas hambatan tersebut. Kemarin (4/3), sekitar pukul 07.09 Wita, kecelakaan itu kembali terjadi. Tepatnya di Kilometer 85. Tak jauh dari gerbang tol sisi Palaran.

Daihatsu Xenia KT 1923 ZE terlempar keluar jalan setelah menghantam guard rail barrier atau pembatas jalan. “Padahal rambu, pelang peringatan, dan imbauan sudah banyak terpasang dan diketahui publik,” beber Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Kaltim AKBP Welly Djatmoko saat diwawancarai harian ini beberapa jam setelah kejadian. Dari penelusuran Kaltim Post, mobil putih itu disopiri Muhammad Rifai (30) yang membawa enam penumpang. Dua di antaranya perempuan.

Dari hasil pemeriksaan, mobil tersebut rupanya baru kembali dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sebelumnya mereka menghadiri haul ke-15 Guru Sekumpul di Martapura, Kalsel. “Oleh tim penanganan yang bekerja sama dengan Jasa Marga Tol Balsam. Ada yang menangani di TKP, ada pula yang mengevakuasi ke rumah sakit terdekat,” sambung perwira melati dua tersebut.

Kecelakaan di kawasan tersebut berada di jalur menurun. Dari pantauan harian ini, berada di jalur menikung. Setelahnya sedikit menurun.

Insiden di jalur bebas hambatan itu seolah tak pernah berhenti. Pasalnya, belum lama dari kejadian yang nyaris merenggut nyawa itu, pada 19 Februari lalu juga terjadi peristiwa serupa. Bahkan lokasinya berdekatan dengan kejadian sebelumnya.

Welly menyebut, dari sekian kali peristiwa yang terjadi, semuanya karena out of control. “Faktor human error paling sering. Salah satunya seperti microsleep,” ujarnya. Setelah peristiwa nahas kemarin di Kilometer 85, Unit Laka Satlantas Polresta Samarinda menuju tempat kejadian perkara (TKP). Xenia putih yang dikemudikan rombongan jamaah haul itu dibawa ke kantor Jasa Marga Tol Balsam, tak jauh dari gerbang tol Palaran.

Harian ini mencoba menelusuri kondisi korban di RS Inche Abdoel (IA) Moeis Samarinda. Humas rumah sakit tersebut menyatakan untuk langsung berkoordinasi dengan petugas di ruang instalasi gawat darurat (IGD).

Saat dikonfirmasi tadi malam, pihak rumah sakit belum bisa menjelaskan seutuhnya. Perwakilan dari IGD menjelaskan, hari ini baru laporan tersebut diperjelas. “Sebenarnya kewenangan dari humas. Tapi kalau malam ini belum bisa, besok (hari ini) deh,” singkat salah seorang petugas.

Kembali ke Welly, dari over speed kendaraan yang dikemudikan menjadi penyebab kecelakaan, selain itu karena kelelahan. “Tentu ada pengaruh dengan psikologi pengemudi. Masyarakat itu inginnya cepat sampai, tapi mengabaikan keselamatan,” ungkapnya.

Menyinggung soal speed gun yang pernah digunakan di Polda Kaltim, Welly menjelaskan, PJR belum memiliki alat tersebut. “Kalau bagian penegakan hukum (gakkum) ada,” terangnya. “Dan itu barangnya terbatas,” tegasnya.

Diungkapkannya, PJR juga terus memantau aktivitas pengendara di jalur yang jaraknya masih 66 kilometer itu. Welly memerintahkan jajarannya yang bertugas di jalur tol untuk terus melakukan patroli. “Kalau salah ya ditindak. Itu sudah aturan,” tegasnya. Pihaknya juga meminta rekan-rekan media untuk terus mengingatkan publik untuk mengemudi dengan benar di jalur tol.

Dari kecelakaan kemarin, 1 korban luka berat, 1 luka sedang, 2 luka ringan. Sementara sisanya hanya lecet. Hasil pemeriksaan sementara, Welly menduga sopir Xenia KT 1923 ZE mengantuk hingga akhirnya terjadi kecelakaan.

Dikonfirmasi terpisah, Manager Area Jasa Marga Tollroad Operation (JMTO) Ronny Hendrawan menyebut, sudah melimpahkan semua persoalan ke Unit Laka Satlantas Polresta Samarinda. “Silakan koordinasi ke sana, Mas,” ujarnya.

Namun, dikonfirmasi lebih jauh, imbauan disebutnya sudah maksimal diberikan ke masyarakat. Di jembatan penyeberangan orang (JPO), over pass, dan setiap pintu masuk tol, pihaknya sudah mengingatkan pengendara untuk tidak mengemudi dengan melebihi batas kecepatan. “Patuhi, pasti aman dalam berkendara,” singkatnya. (dra/aim/rom/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X