Semua penumpang di Bandara SAMS Sepinggan yang baru tiba dari luar negeri harus melewati thermal scanner dan proses administrasi kartu kuning health alert card (HAC).
BALIKPAPAN – Pemkot Balikpapan terus melakukan antisipasi dan kewaspadaan terhadap penyebaran corona virus disease (Covid-19). Teranyar dengan melakukan pemantauan di terminal kedatangan internasional di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Rabu (4/3). Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi turun bersama organisasi perangkat daerah. Salah satunya Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty.
Dalam kesempatan itu, Rizal melihat langsung bagaimana proses pemeriksaan penumpang setelah turun dari pesawat. Misalnya pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner dan proses administrasi kartu kuning health alert card (HAC) yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Tepatnya penumpang Silk Air yang mendarat sekitar pukul 10.10 Wita. Pesawat yang bertolak dari Bandara Changi Singapura ini membawa 87 penumpang menuju Kota Minyak. Mereka terdiri dari warga negara Indonesia, warga negara asing, serta jamaah umrah yang melakukan penerbangan via Singapura.
Saat proses pemeriksaan dari KKP, sempat terjadi antrean. Sebab jamaah umrah tidak mengisi identitas diri pada HAC semenjak berada di pesawat. Mereka baru mulai mengisi saat sudah berada di dalam terminal. “Jadi menambah waktu dan kurang efektif. Harusnya maskapai bisa ingatkan penumpang karena kartu ini patokan juga untuk mengecek kondisi penumpang,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Dia menuturkan, pemeriksaan terhadap penumpang internasional juga sudah cukup dengan dua jenis alat pemeriksaan suhu tubuh, yakni thermal scanner dan thermal gun.
Belum lagi, pihak maskapai dan bandara tempat pesawat asal selalu kooperatif dan koordinasi tentang kondisi penumpang. Terutama memberitahu jika ada penumpang yang sakit. “Jadi ada komunikasi antara Bandara Sepinggan dan Bandara Changi,” sebutnya.
Rizal menjelaskan, berdasarkan laporan KKP, seluruh penumpang Silk Air ini terhitung sehat dan aman. Ini melihat dari suhu badan penumpang yang rata-rata dalam kondisi normal. Sehingga tidak ada penumpang yang membutuhkan observasi.
Namun pihaknya tetap mengingatkan kepada penumpang jika merasakan sakit, apalagi dengan gejala batuk dan pilek segera datang ke fasilitas kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh. “Kita akan persiapkan juga mungkin yang datang dari Jakarta kita periksa,” sebutnya.
Dalam kesempatan itu, tidak hanya memantau proses pemeriksaan KKP, Rizal juga melihat bagaimana proses pemeriksaan penumpang di imigrasi.
Serta membagi masker kepada penumpang hingga petugas yang berada di Bandara SAMS Sepinggan sebagai bentuk pelindungan diri. “Masker ini untuk mengedukasi masyarakat, kalau bepergian perlu masker. Tapi sebenarnya tidak semua butuh,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, setelah penumpang tiba di Bandara SAMS Sepinggan dan diperiksa oleh KKP. Maka selanjutnya kewenangan berada di wilayah dalam hal ini DKK Balikpapan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas dan kelurahan yang berada di wilayah masing-masing untuk memeriksa intensif.
Jadi, penumpang yang baru tiba dari luar negeri ini bukan berarti lepas pemeriksaan begitu saja, melainkan tetap dalam pemantauan. “Nanti ada rekap data dari HAC di KKP, kita sampaikan ke puskesmas untuk pantau warga mereka,” tutupnya. Pemantauan warga yang datanya sudah tercatat di HAC, artinya mereka memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri. (gel/ms/k15)
