Dipercaya Cegah Corona, Kunyit, Jahe dan Temulawak Diincar Warga

- Rabu, 4 Maret 2020 | 19:14 WIB
Penjual jahe dan kunyit di salah satu pasar di Samarinda. (Myamin/prokal.co)
Penjual jahe dan kunyit di salah satu pasar di Samarinda. (Myamin/prokal.co)

SAMARINDA - Merebaknya virus corona atau covid-19, membuat warga Samarinda mulai borong membeli rempah seperti jahe, kunyit, serai dan temulawak. 

Pantauan prokal.co di Pasar Segiri, harga rempah tersebut sudah ramai dibeli. Harganya pun mengalami kenaikan. 

"Tiga hari terakhir ini ramai, mas yang beli jahe, kunyit dan temulawak," ujar Ratna (45), penjual rempah di Pasar Segiri, Rabu (4/3/2020). 

Bahan alami rempah jahe, kunyit dan temulawak mengandung curcumin dapat menghambat badai sitokin di paru-paru. Bila rempah itu dikonsumsi rutin dalam bentuk minuman segar atau bumbu masak makan dapat mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.

Ratna menambahkan rempah jenis temulawak yang semula sepi pembelinya. Kini mulai banyak yang mencari. Namun, harganya masih normal Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. 

"Temulawak yang saya jual masih barang lama dengan harga yang lama. Tidak tahu kalau besok harganya naik dari gudang, otomatis saya sebagai pengecer ikut saja naikan harga," ujar Ratna. 

Ratna mengakui beberapa pembelinya memborong rempah untuk cegah virus corona. "Ya sih. Dengar-dengarnya begitu (cegah virus corona). Pembeli banyak membuat racikan serai temulawak kunyit dan jahe merah. Bilangnya," katanya. 

Sementara itu, Sodiq (60) pedagang besar rempah mengatakan harga jahe, kunyit dan temulawak sejak bulan Maret ini alami kenaikan. 

"Harga jahe biasanya Rp 20 ribu di bulan Januari dan Februari naik Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per kilo. Kunyit juga naik dari Rp 8 ribu jadi Rp 11 ribu. Temulawak juga naik dari Rp 8 ribu jadi Rp 15 ribu per kilo," katanya. 

Sodiq mengatakan rempah di Samarinda banyak didatangkan dari Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Surabaya. 

"Setiap tiga hari ada datang 8 ton atau 1 truk bawa rempah dari Banjarmasin. Kalau dari Surabaya satu kali dalam seminggu membawa 3 ton," ujarnya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X