Harga Masker Melonjak Drastis

- Selasa, 3 Maret 2020 | 11:28 WIB
Sebelum virus korona merebak, harga satu lembar masker hanya Rp 1.000 – Rp 1.500. Namun kemarin sudah naik menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 per lembar.
Sebelum virus korona merebak, harga satu lembar masker hanya Rp 1.000 – Rp 1.500. Namun kemarin sudah naik menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 per lembar.

Begitu kabar tentang dua orang positif terjangkit virus korona, stok masker di toko-toko langsung ludes. Hanya ada beberapa apotek yang menjual barang tersebut. Harganya sudah naik gila-gilaan. Sebelum virus korona merebak, harga satu lembar masker hanya Rp 1.000 – Rp 1.500. Namun kemarin sudah naik menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 per lembar.

Pemerintah juga memberi atensi terhadap ketersediaan masker untuk masyarakat di berbagai daerah. Menurut Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardhani, kelangkaan masker yang menjadi persoalan sudah diantisipasi. ”Kami bertindak agar masker untuk publik bisa terpenuhi,” terang dia kemarin.

Sejak wabah virus korona meluas, masker memang menjadi salah satu barang paling diburu. Banyak anjuran menyebutkan bahwa penggunaan masker sangat penting untuk menekan risiko penularan virus korona. Padahal, memakai masker hanya salah satu cara menangkal masuknya virus korona. ”Mencuci tangan sesering mungkin juga penting,” kata Jaleswari.

Pemerintah meminta masyarakat tenang. Sebab, langkah-langkah antisipasi pasca mewabahnya virus korona dari Wuhan sudah disiapkan. ”Pemerintah sudah bersiap menindaklanjuti hal-hal terburuk,” imbuh dia. Karena itu, meski presiden sudah mengumumkan ada dua warga yang positif kena virus korona, pemerintah meminta masyarakat tidak panik. Sebab, menurut Jaleswari, semuanya sudah dalam kendali. ”Masyarakat agar tenang, jangan panik, dan tetap melakukan kegiatan sehari-hari,” beber dia.

Hal senada disampaikan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono. Jenderal bintang satu Polri tersebut memastikan bahwa instansinya turut aktif mengimbau masyarakat supaya tidak percaya terhadap berita-berita hoaks terkait wabah virus korona. ”Karena Indonesia memiliki Kemenkes dan dinas kesehatan yang dapat menjadi narasumber menjawab pertanyaan seputar virus korona,” bebernya.

Khusus ketersediaan masker bagi masyarakat, Argo menyatakan bahwa aparat kepolisian juga turut ambil bagian. Pihaknya sudah mengambil langkah tegas kepada oknum yang dengan sengaja menimbun masker untuk meraup keuntungan pribadi. ”Polda Metro Jaya telah menindak masker ilegal dan penimbunan masker,” tegasnya.

Tidak hanya itu, pengecekan serta komunikasi dengan penyuplai masker di tanah air juga dilakukan. Semua itu dilakukan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa masker tersedia. Mereka tidak segan mengambil langkah tegas apabila masih ada pihak-pihak yang menimbun masker.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta produsen masker dan hand sanitizer tidak memberatkan masyarakat. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi meminta para pengusaha masker dan hand sanitazer tidak mengambil kesempatan saat masyarakat sedang kesusahan seperti sekarang. ’’Jangan eskploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan. Mengambil untung secara ugal-ugalan di tengah kesulitan adalah tindakan amoral,’’ kata Tulus kepada Jawa Pos di Jakarta. (wan/agf/syn/riz/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X