WN Singapura Suspek Corona Meninggal di Batam, Singapura Tolak Jenazahnya, Dimakamkan di Batam

- Sabtu, 29 Februari 2020 | 11:01 WIB
ilustrasi
ilustrasi

BATAM - Jenazah Alias Bin Ali, warga negara Singapura yang meninggal di Batam karena diduga terserang virus corona, akhirnya dimakankan di tempat pemakaman umum (TPU) Sambau, Nongsa, Jumat (28/2). Jenazah pria 61 tahun ini sempat hendak dipulangkan keluarganya untuk dimakamkan di Singapura, namun ditolak pihak Singapura.

Ari, petugas TPU Sambau mengatakan, Alias dimakamkan setelah menerima surat pemakaman dari pihak kepolisian Polda Kepri. "Saat pemakaman, hanya pihak kepolisian dan keluarga saja yang hadir," ujar Ari saat ditemui di TPU Sambau, Batu Besar, Nongsa. 

Pemakaman Alias ini dilakukan secara Islam. Ia dimakamkan di Blok E nomor 127. Sejatinya ia dimakamkan menggunakan peti karena diduga terpapar virus corona, namun pihak keluarga meminta pemakamannya dilakukan secara normal saja, tanpa peti. Permintaan itu diterima, Alias dimakankan tanpa peti.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi membenarkan, jenazah Alias bin Ali, WN Singapura yang suspek corona dimakamkan di Batam karena ditolak Konsulat Jenderal Singapura di Batam untuk dipulangkan ke negaranya, Singapura.

Pihak keluarga Alias, baik yang ada di Batam maupun di Singapura sempat menjalin komunikasi ke pihak Konjen Singapura di Batam untuk pemulangan jenazah Alias. Pihak Konjen meminta hasil uji lab spesimen Alias sebagai salah satu syarat untuk pemulangan. Sekaligus untuk memastikan Alias meninggal akibat virus corona atau bukan.

"Setelah uji lab spesimen Alias dari Litbangkes Kemenkes keluar (negatif corona), namun pihak Konjen tetap tak memberikan izin pemulangan. Karenanya pihak keluarga berkomunikasi dengan pihak kepolisian dan pihak keluarga, akhirnya sepakat menguburkan di Batam," ungkap Didi.

Pihak Konjen Singapura di Batam hingga tadi malam belum berhasil dihubungi untuk konfirmasi mengenai penolakan pemulangan jenazah warga negaranya sendiri.

Diberitakan sebelumnya, saat sakit demam tinggi dan sesak nafas, Alias baru dari negaranya, Singapura. Ia kemudian dilarikan ke IGD Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam, Kamis sore (20/2), lalu dirujuk ke ruang isolasi Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, hari itu juga.

"Karena demam tinggi dan sesak nafas menyerupai gejala serangan virus corona, maka kita bawa ke RSBP karena itu rumah sakit rujukan," ujar Humas RSAB, Cyntia Latuma. Sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi RSBP, Alias menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (22/2).

Sebelumnya Didi juga mengatakan, hasil uji lab spesimen Alias di Litbangkes Kemenkes, negatif virus corona. “Dari awal kami sudah yakin bukan terserang virus corona, tapi sebagai antisipasi kita tetap ambil sampel untuk uji lab, hasilnya negatif,” ujar Didi.

Lalu apa yang menyebabkan warga negara Singapura itu meninggal dunia? Didi menyatakan diduga karena penyakit bawaan yang telah dideritanya. (DALIL HARAHAP/batampos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puncak Arus Balik Sudah Terlewati

Selasa, 16 April 2024 | 13:10 WIB

Temui JK, Pendeta Gilbert Meminta Maaf

Selasa, 16 April 2024 | 10:35 WIB

Berlibur di Pantai, Waspada Gelombang Alun

Senin, 15 April 2024 | 12:40 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Minggu, 14 April 2024 | 07:12 WIB

Kemenkes Minta Publik Waspada Flu Singapura

Sabtu, 13 April 2024 | 15:55 WIB

ORI Soroti Pembatasan Barang

Sabtu, 13 April 2024 | 14:15 WIB

Danramil Gugur Ditembak OPM

Jumat, 12 April 2024 | 09:49 WIB
X