SAMARINDA–Pil pahit harus dirasakan Benediktus (32) dan Maria Imakulata (25). Pasangan suami-istri yang bermukim di Jalan KH Hasyim Ashari, RT 33, Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang, tersebut kehilangan buah hatinya, Maria Novanti Mone.
Balita empat tahun itu tertindih tembok tempat tinggalnya yakni di mes PT Hartati Jaya Plywood (HJP) yang telah gulung tikar pada 2010. Kejadian tragis itu terjadi saat ketiganya tertidur sekitar pukul 03.00 Wita, Kamis lalu (27/2).
Dinding beton yang ambruk langsung mengarah ke Novanti Mone yang berada tepat berdampingan dengan tembok. Balita perempuan itu tewas dengan luka berat di bagian kepala. Sedangkan Maria yang tidur di samping anaknya, mengalami patah tulang di kedua pahanya.
Sumitro (51), tetangga Benediktus, menuturkan saat itu dirinya terbangun lantaran mendengar suara gaduh.
Ketika mencoba mengetuk pintu yang terkunci, Sumitro dibuat terkejut. Dia melihat Benediktus tengah menggendong buah hatinya yang berlumur darah.
"Banyak sudah darahnya, kalau istrinya (Maria) sudah ada di depan dekat pintu. Kebetulan tetangga sopir angkot, jadi minta tolong diantarkan ke rumah sakit," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 33 Bayu Kurniawan mengatakan, saat mengetahui hal tersebut dirinya langsung menuju rumah korban. Dia menduga, pemicu robohnya tembok tersebut diduga karena mes yang telah termakan umur. Ditambah getaran dari kendaraan besar yang melintas.
Jasad Maria Novanti Mone telah dikebumikan. Sedangkan sang istri menjalani perawatan di rumah keluarga di Gang Pusaka, Kelurahan Karang Asam Ulu, Sungai Kunjang.
"Karena keterbatasan biaya, istrinya tidak dirawat di rumah sakit, makanya dibawa ke rumah keluarganya di Gang Pusaka. Ya, memang mereka lagi perlu uluran tangan untuk membantu," pungkas Bayu. (*/dad/dns/k8)