Sudah Kronis..!! Penanganan Sampah Jadi Usulan Terbanyak Masyarakat

- Jumat, 28 Februari 2020 | 15:51 WIB
RUSAK ESTETIKA: Sampah sempat menumpuk di ruas jalan poros Sangatta-Bengalon. Beberapa jam setelah informasi itu beredar, langsung dibersihkan petugas terkait.
RUSAK ESTETIKA: Sampah sempat menumpuk di ruas jalan poros Sangatta-Bengalon. Beberapa jam setelah informasi itu beredar, langsung dibersihkan petugas terkait.

Masalah sampah di Kutai Timur (Kutim) seperti tak berujung. Menuai protes dari masyarakat, penanganan masalah sampah bak “nyanyian” sumbang yang terus disuarakan.

 

SANGATTA-Upaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim baru dilakukan ketika banjir komplain dari masyarakat. Tidak hanya disampaikan dari mulut ke mulut, media sosial turut jadi tempat masyarakat curhat perihal masalah yang tak ada habisnya itu. Seperti yang terjadi belum lama ini. Penumpukan sampah terjadi di kawasan jalan poros Sangatta-Bengalon.

Banyak sebab yang membuat sampah terus menumpuk di ruas jalan itu. Selain minimnya kesadaran publik, kerusakan dan minimnya sarana angkut merupakan faktor lain permasalahan sampah jadi berlarut-larut. Hal itu menjadi pembelajaran agar pengelolaan sampah lebih terakomodasi.

Kepala DLH Kutim Aji Wijaya Effendi menyebut, di seluruh Indonesia, sampah kerap menjadi permasalahan yang tak jelas kapan selesainya. Termasuk Kutim. Sehingga, melalui stafnya, dia akan berupaya untuk mengurangi volume sampah. "Masalah sampah di jalan poros (Sangatta-Bengalon) yang viral di sosmed sudah kami selesaikan, dua armada turun langsung," ujarnya.

Sampah merupakan usulan pertama di dalam rapat musrenbang. Hal itu banyak diserap anggota dewan yang mengikuti musyawarah di beberapa kecamatan se-Kutim.

Sarana dan prasarana (sarpras) di Kutim sangat tidak memadai. Tidak hanya di Sangatta, di beberapa kecamatan itu rencananya dibuatkan tempat pembuangan akhir (TPA). Contoh di kawasan Sangkulirang yang rencananya terbangun tahun ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah berharap, kecamatan lain lebih proaktif agar pembangunan serupa dapat dilakukan merata. Anggaran dapat diserap melalui dana hibah. "Seperti daerah lain, camatnya harus aktif. Bengalon itu salah satunya. Sarana angkut tahun ini ada dua dan truk 30 lebih. Akan digunakan dulu buat kecamatan yang prioritas," tandasnya. (*/la/dra/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X