SANGATTA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi, Kabupaten Kutim masih berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai bulan depan hingga Mei mendatang.
Sekretaris BPBD Kutim Agung mengatakan, hal itu harus dicegah. Karhutla lebih besar bisa terjadi pada musim panas. Sejumlah titik api terpantau setiap hari di beberapa wilayah lahan gambut.
"Prediksinya seperti itu (Maret-Mei). Namun, kalau beberapa hari terakhir yang terjadi belum tercatat keseluruhannya, laporan masih dihimpun," katanya saat dikonfirmasi kemarin (27/2). Harian ini sempat mengonfirmasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutim. Namun, pihaknya menyampaikan, karhutla merupakan kewenangan BPBD. Pihaknya hanya membantu ketika terjadi musibah tersebut.
Sejumlah masyarakat yang terdampak mengeluhkan hal itu. Salah satunya, Rizal Fahroni (23). Akhir-akhir ini, Kutim memasuki musim pancaroba. Sehingga, kebakaran lahan mulai menyasar hotspot. "Sedang tidak menentu kondisinya, terkadang panas terik, tiba-tiba diguyur hujan," katanya. Namun, pekan ini, lanjut Rizal, Kutim khususnya Sangatta mengalami panas yang menyengat. Karhutla terjadi di Jalan Kenyamukan, Sangatta Utara. Di kawasan itu beberapa kali lahan kosong terbakar. "Sangat panas kondisinya. Karhutla seperti tahun lalu bisa saja terulang, bahkan jumlahnya bertambah," jelasnya.
Hal senada dilontarkan mahasiswi Kutim, Raharni. Dia meminta instansi terkait lebih waspada dengan titik api yang kerap timbul dan tiba-tiba membakar lahan. Selain berdampak pada kesehatan, karhutla bisa merambat permukiman. "Semoga pemadam bisa lebih waspada. Jangan sampai mengganggu pernapasan warga, apalagi seperti akhir tahun lalu, banyak sekali terjadi. Takutnya malah mengenai rumah warga," jelasnya.
Kemarin lahan di kawasan Jalan Kenyamukan kembali terbakar. Sekira tiga titik tersebar di kawasan itu. Bahkan, pengujung tahun lalu, petugas pemadaman dibuat sibuk oleh titik api yang kerap muncul. Masih di daerah dan titik yang sama. (*/la/dra/k16)