Srihadi dan Bentang Alam dalam Man X Universe, Pameran Lukisan Karya Sang Maestro

- Kamis, 27 Februari 2020 | 09:28 WIB
-
-

 

JAKARTA- Lukisan-lukisan bentang alam (landscape) karya maestro lukis Prof. Kanjeng Pangeran Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, M.A akan dipamerkan dalam pameran tunggal “Srihadi Soedarsono— Man x Universe di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 11 Maret hingga 9 April 2020 mendatang.

Pameran diagendakan akan dibuka Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Seluruhnya ada 44 lukisan yang dipamerkan, terdiri dari 38 lukisan baru, sisanya merupakan koleksi pribadi. Seluruh karya, kecuali sketsa Borobudur (1948), menggunakan media cat minyak pada kanvas.

Karya-karya tersebut antara lain Horizon – The Golden Harvest (2018), Borobudur Drawing (1948), Borobudur – The Energy of Nature (2017), Mt. Bromo – The Mystical Earth (2017), Papua – The Energy of Golden River (2017)The Mystical Borobudur (2019), dan Jakarta Megapolitan – Patung Pembebasan Banjir (2020)
Sketsa Borobudur dibuat saat usia Srihadi baru 17 tahun, tapi sebelia itu sudah menunjukkan intuisi dan ketertarikan terhadap nilai-nilai alam, manusia, dan budaya.

Dia menggambarkan candi Borobudur dengan pendekatan landscape melalui garis-garis ekspresif.

Sketsa ini sengaja ditampilkan bersama karya-karya mutakhirnya sebagai penanda bahwa sketsa Borobudur-lah cikal bakal Srihadi membuat lukisan-lukisan landscape di kemudian hari.

“Srihadi Soedarsono— Man x Universe” menginterpretasikan keindahan landscape Indonesia sebagai semangat spiritual atas rasa kemerdekaan dan kebanggaan berbangsa.

Sebab landscape dalam perspektif Srihadi adalah tema yang lebih dalam dari sekadar lukisan pemandangan yang menghipnotis orang lain untuk datang berkunjung.
Di balik estetika suatu karya ada pergumulan sosial, budaya, bahkan politik, dan inilah yang sedang dikedepankan dalam “Srihadi Soedarsono— Man x Universe.

“Universe itu catatan tentang ingatan-ingatan, layaknya seseorang yang mengingat memorinya sebelum menulis. Ini cara saya mencatat perjalanan dari kanak-kanak sampai sekarang usia 88 tahun. Bagaimana sawah yang dahulu begitu luas sekarang tidak ada lagi yang seluas itu,” ujar Srihadi Soedarsono saat konferensi pers di JJ Royal Brasserie.

Kurator pameran ini, Dr. A. Rikrik Kusmara, M.Sn., mengelompokkan 44 karya Srihadi dalam empat rumpun besar, yakni:

1.    Social Critics, memuat Papua Series, Bandung Series, dan Field of Salt.

2.    Dynamic, memuat Jatiluwih Series dan Energy of Waves.

3.    Human & Nature, memuat Mountain Series, Tanah Lot Series, dan Gunung Kawi Series.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X