Usia cuma angka. Fony menunjukkan hal itu saat di usia yang tak lagi muda dirinya masih bisa mengukir prestasi. Ia berhasil juara di ajang Lomba Taichi dan Qigong Piala Perhimpunan Tionghoa Balikpapan.
Semuanya berawal dari senam tera yang dulu sering diikutinya. Itu membuatnya tertarik pada seni bela diri yang mengandung unsur gerakan serupa. Hingga akhirnya, Fony memutuskan untuk menggeluti seni bela diri taichi.
Perempuan 74 tahun ini hijrah dari Samarinda ke Balikpapan pada 1971. Setelah dirinya resmi dipersunting sang suami. Taichi sendiri hanya menjadi kegiatan untuk menambah kesehatan.
Fony sedikit bercerita, saat usianya masih belasan tahun, dirinya lebih menyukai seni tari. Meski tak mengikuti lomba, ia kerap tampil di berbagai panggung perayaan sebuah acara. Bahkan menjadi pelatih tari selama 2 tahun.
Uniknya, perempuan kelahiran Samarinda 19 Agustus 1946 ini juga pernah rutin mengikuti olahraga hash. Dia bahkan menjabat sebagai ketua klub cabang olahraga tersebut.
Perihal efek yang ia dapati dari taichi, Fony mengakui tubuhnya memperoleh manfaat dari olahraga tersebut. Tak seperti teman-temannya yang menurutnya terlihat tak bersemangat.
“Kalau lihat teman-teman yang tidak olahraga, kayaknya kelihatan kurang sehat. Tidak semangat,” ucap Fony.
Perempuan yang juga hobi berenang ini berkata tak pernah lelah ketika melakukan gerakan taichi. Ia menyebut hal ini disebabkan gerakan yang dilakukan sudah tepat dan tidak sembarangan. Semua ini dikarenakan guru-guru taichi yang begitu telaten mengajarinya.
Bagi Fony semakin didalami gerakannya, maka tubuh akan lebih nyaman. Meskipun posisi dalam gerakan yang dilakukan harus benar-benar tepat. Sedikit saja posisi kaki tidak tepat, maka akan dianggap salah.
“Kalau gerakannya salah, akan cepat lelah. Tapi tidak sampai membuat cedera,” tutur guru bahasa Mandarin di Vihara Eka Dharma Manggala ini.
Ke depan, ia berharap Asosiasi Dong Yue Taiji Quan (ADYTI) yang menaungi seni bela diri taichi di Balikpapan, akan terus memperkenalkan taichi ke khalayak. Agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa menerapkan hidup sehat.
Pada Lomba Taichi dan Qigong Piala Perhimpunan Tionghoa Balikpapan, ia berhasil meraih empat medali emas untuk Senam Tera Lanjutan, Taiji 8 jurus, Taiji 24 jurus dan Taiji Kipas. Serta satu medali perak untuk Senam Tera Pokok kategori usia 71 tahun ke atas. (*/okt/ms/k15)
