Mahathir dan Anwar Kembali Berhadapan

- Kamis, 27 Februari 2020 | 13:38 WIB
Mahathir dan Anwar Ibrahim (EPA/EFE)
Mahathir dan Anwar Ibrahim (EPA/EFE)

KUALA LUMPUR– Peta perang politik terkait masa depan pemerintahan Malaysia akhirnya terlihat. Setelah rangkaian rapat semenjak Selasa (25/2), tiga kubu akhrinya tercipta. Kubu pro Anwar Ibrahim; kubu pro Mahathir Mohamad; dan kubu pro pemilu ulang.

Kemarin (26/2), dua tokoh politik besar akhirnya buka suara berbarengan dengan selesainya wawancara kerajaan oleh Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah. Dimulai dari pidato Mahathir yang disiarkan langsung oleh stasiun TV nasional. Politisi berusia 94 tahun itu memastikan bahwa dia ingin tetap memegang status kepala negara Malaysia.

''Pertama saya ingin meminta maaf kepada semua warga Malaysia atas kekacauan ini,'' ujarnya seperti yang dilansir oleh New Straits Times.

Mahathir menjelaskan bahwa faktor utama pengunduran dirinya adalah tuduhan dari beberapa politisi. Beberapa bulan terakhir, banyak anggota parlemen yang menuding Mahathir tak ingin menyerahkan kursi perdana menteri kepada Anwar Ibrahim. Padahal, janji itu sudah diucap saat kampanye pemilu 2018.

''Kekuasaan sebagai segalanya dalam hidup saya. Setiap kekuatan dan jabatan harus berakhir,'' ungkapnya.

Bungsu dari sembilan bersaudara itu pada akhirnya mengungkap keinginan untuk menjadi perdana menteri ke-8 Malaysia. Padahal, dia baru saja melayangkan surat pengunduran diri sebagai perdana menteri ke-7 ke Istana Kerajaan Malaysia. Alasannya, politisi dari berbagai kubu mendukungnya untuk tetap memimpin Malaysia.

Ayah tujuh anak itu kembali mengungkapkan ambisinya untuk menciptakan koalisi pemerintah tanpa kubu. ''Salah atau benar, politik dan partai harus dikesampingkan. Saat ini, negara sedang dihadapkan oleh masalah ekonomi dan kesehatan yang besar,'' jelasnya.

Tak sampai satu jam, sang rival Anwar menggelar konferensi pers. Di sana, dia memastikan bahwa koalisi Pakatan Harapan mengusungnya sebagai kandidat perdana menteri. Itu artinya, 62 anggota parlemen yang terdiri dari tiga partai tak lagi memberi dukungan untuk Mahathir.

''Mahathir Mohamad menolak undangan rapat penyelamatan pemerintah Pakatan. Karena itu, dewan presidensial memutuskan untuk mencalonkan Anwar Ibrahim,'' paparnya seperti yang dilansir oleh The Star.

Anwar menegaskan bahwa ideologi Pakatan Harapan tak berubah meski ditinggal Mahathir dan 37 anggota lainnya. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya bakal menerima keputusan apa pun dari Raja Malaysia.

Menurut Malaysiakini, koalisi Pakatan Harapan masih mempunyai suara paling banyak. Sedangkan, Mahathir baru mendapatkan 62 suara dukungan dari Bersatu, GPS, Warisan, dan 11 anggota faksi Azmin Ali. Partai besar lainnya seperti UMNO dan PAS menolak kedua calon dan meminta parlemen dibubarkan.

''Kalau menurut peraturan, satu-satunya yang bisa memberi saran pembubaran parlemen ke Raja hanyalah perdana menteri,'' ungkap pakar hukum Malaysia Gopal Sir Ram. Itu artinya Raja harus memilih perdana menteri baru terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan pemilu dini.

Sampai saat ini, Istana Kerajaan belum memberikan keputusan. Menurut pejabat istana, raja mewawancari 130 anggota parlemen pada hari kedua. Dua legislator gagal wawancara. Mereka adalah anggota Partai Warisan Shafie Apdal dan anggota UMNO Nazri Aziz.

Free Malaysia Today melansir, Shafie mencoba mengirimkan perwakilan ke istana namun ditolak karena wajib dihadiri secara pribadi. Sedangkan, Nazri sedang berada di luar negeri dan tak bisa kembali tepat waktu. (bil)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X