CHARLESTON– Debat capres kubu Demokrat Selasa lalu (25/2) waktu setempat berjalan superpanas. Setiap kandidat putus asa mencari cara untuk bisa meningkatkan elektabilitas. Salah satu strategi yang paling ampuh adalah menyerang Bernie Sanders.
Debat yang disiarkan stasiun TV CBS itu dihelat setelah Bernie Sanders menang besar di pemilihan kaukus Nevada. Kompetitor pun berusaha menjegal momentum sang senator. ’’Pertarungan Sanders dengan Trump (Presiden AS Donald, Red) pasti berjalan kacau. Hasilnya, Trump akan memimpin AS selama empat tahun lagi,’’ ujar Pete Buttigieg menurut Agence France-Presse.
Saking fokusnya menyerang Sanders, banyak yang tak memedulikan pertanyaan moderator. Mereka lebih senang melihat politikus berusia 78 tahun itu kewalahan menjawab pertanyaan sulit. Salah satunya, komentar masa lalunya yang memuji kebijakan literasi oleh diktator Kuba Fidel Castro.
’’Saat seorang diktator melakukan hal baik, Anda harus mengakui itu. Tapi, bukan berarti saya bertukar surat cinta dengannya,’’ tutur Sanders.
Wajar jika kandidat semakin putus asa untuk memperoleh kemenangan. Setelah pemilihan capres di South Carolina akhir pekan ini, AS bakal menggelar Super Tuesday. Yakni, pemilihan capres Demokrat serentak oleh 14 negara bagian. (bil/c20/tom)