Terus Mencari Kambing Hitam Atas Kekalahannya, Setelah Pelatih, Kini Salahkan Kostum

- Kamis, 27 Februari 2020 | 13:11 WIB
Deontay Wilder
Deontay Wilder

Kekalahan pertama memang terlalu menyiksa bagi Deontay Wilder. Sejak TKO pada ronde ketujuh di tangan Tyson Fury Minggu (23/2) WIB, Wilder terus menanggapinya dengan menyalahkan banyak pihak. Bahkan faktor nonteknis yang tak ada hubungannya dengan pertarungan itu sendiri.

…...............................................................

UCAPAN Deontay Wilder yang menyebut dirinya seorang pejuang sejati sebaiknya direvisi. Setelah kehilangan sabuk juara dunia kelas berat WBC yang dia kuasai lima tahun terakhir, Wilder terus menyalahkan banyak pihak. Yang paling baru adalah kostum. Iya kostum.

Petinju asal Tuscaloosa, Amerika Serikat (AS), tersebut beralasan, pakaian ala karnaval yang dia kenakan saat masuk arena laga terlalu berat. Saat itu Wilder memang memakai kostum istimewa. Baju zirah hitam dengan bobot nyaris 19 kg. Kostum tersebut dia kenakan untuk memperingati Black History Month yang sedang diperingati di AS saat ini.

Wilder mengaku tidak menyangka kostum tersebut seberat itu. Dia mengaku baru mengetahui dan menjajal pakaian tersebut sekali, sehari sebelum pertarungan berlangsung. ”Kalian harus tahu, dia (Fury) tidak menyakitiku. Tapi faktanya, kostum yang kukenakan terlalu berat. Kakiku sudah lelah sejak awal pertarungan,” dalih petinju 34 tahun itu sebagaimana dilansir Yahoo Sports.

Wilder menambahkan, di ronde ketiga kakinya makin kelelahan. Tapi, dia terus berusaha untuk menahannya. ”Itu karena aku adalah pejuang sejati. Semua orang tahu akan itu,” tambahnya.

Menanggapi ucapan Wilder, Melissa Anglesea, desainer kostum Fury, angkat bicara. Dia menyerang balik ucapan tersebut dengan mengatakan bahwa alasan itu mengada-ada. Menurut Anglesea, tidak ada hubungannya antara performa seorang petinju yang memiliki kondisi fisik sangat fit seperti Wilder dan kostum yang dia kenakan.

”Mari kita jujur, untuk seorang pria setinggi 6,7 kaki (201 cm) seperti Wilder, kostum seberat 3 stone (19 kg) itu tidak berarti apa-apa,” ucapnya seperti dilansir BBC Radio 5. Anglesea mengaku pernah ikut merancang kostum petinju kelas berat lain, yakni Dillian Whyte, pada 2018. Dia mengungkapkan, saat itu kostum tersebut jauh lebih berat karena ada 30.000 kristal yang tersemat. ”Tapi, dia (Whyte) masih bisa menang KO atas Dereck Chisora,” ucapnya.

Sebelum menyalahkan kostum, Wilder sudah lebih dulu membuat alasan lain terkait kekalahan pertamanya sepanjang karir itu. Dia mengaku sebenarnya masih kuat bertarung. Tapi, asisten pelatihnya, Mark Breland, terlalu terburu-buru melempar handuk tanda menyerah di ronde ketujuh. Wilder bahkan tidak mau lagi mantan juara dunia kelas welter tersebut ada dalam tim pelatihnya alias memecatnya.

Aksi lempar handuk Breland itu memang sempat jadi perbincangan panas. Sebab, pelatih utama Wilder, Jay Deas, menyatakan bahwa Breland tidak meminta izin kepadanya sebelum melempar handuk. Wilder mengaku sakit hati dengan aksi Breland tersebut.

Tapi, tidak sedikit pula yang menilai keputusan Breland sudah tepat. Sebab, Wilder saat itu memang sudah tidak mampu melawan Fury. Darah dari telinga kirinya juga terus mengucur. ”Tapi, ini adalah hidup dan karirku. Aku tahu dia memikirkan keselamatanku. Tapi, dia harus tahu cara melakukannya dengan benar,” cetus Wilder sebagaimana dilansir The Independent.

Kasus-kasus yang dialami Wilder itu membuat promotor Anthony Joshua, juara dunia kelas berat versi WBA, WBO, dan IBF, Eddie Hearn ikut angkat suara. Menurut dia, yang dialami Wilder ini adalah akibat kerja buruk orang-orang di sekitar Wilder sendiri. ”Ini sungguh aneh. Jelas dia (Wilder) memiliki cara kerja tim public relations yang sangat buruk dalam sejarah,” ucap Hearn kepada BBC.

Belakangan keputusan Breland mendapatkan konfirmasinya. Komisi Atlet Nevada kemarin mengeluarkan larangan berlatih dan bertarung selama enam pekan untuk memulihkan luka yang dideritanya. ”Wilder dilarang berlatih sampai 8 April. Dia juga dilarang bertanding sampai 23 April,” tulis Komisi Atlet Nevada dalam rilis resmi.

Memang setelah pertandingan itu Wilder langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter khawatir gendang telinga Wilder pecah. Tetapi, setelah diperiksa, dia hanya butuh beberapa jahitan karena telinga bagian dalamnya robek. (irr/c9/cak)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB

Alcaraz Mundur dari Barcelona Open

Senin, 15 April 2024 | 11:10 WIB

Arung Jeram Kaltim Tekankan Pentingnya Regenerasi

Senin, 15 April 2024 | 09:15 WIB

Duel Sisa 1 Detik, Max Hantam Justin Hingga Ambruk

Minggu, 14 April 2024 | 12:49 WIB
X