Terima Kasih, Masha...

- Kamis, 27 Februari 2020 | 13:07 WIB
Maria Sharapova
Maria Sharapova

BRADENTON -Kabar mengejutkan ini tiba-tiba muncul kemarin malam, Rabu (26/2). Di usia 32 tahun, petenis Rusia, Maria Sharapova, resmi mengucapkan selamat tinggal kepada olahraga yang membesarkannya. Mantan ranking satu dunia dan juga pengumpul lima gelar grand slam tersebut pamit setelah berkarir sebagai profesional selama 20 tahun.

“Bagaimana bisa kamu meninggalkan satu-satunya dunia yang kamu kenal? Bagaimana bisa kamu meninggalkan lapangan di mana kamu berada di sana sejak kecil. Ini adalah permainan yang kamu cintai. Permainan yang memberimu sedih dan gembira. Permainan yang mengantarmu menemukan keluarga baru dan fans. Aku baru untuk semua hal ini. Maafkan aku. Tenis, aku pamit,” tulis Sharapova.

Tulisan itu menjadi paragraf pembuka surat pengunduran diri Masha, sapaan akrab Sharapova. Surat itu dia sebar kali pertama melalui situs Vogue dan Vanity Fair. Sesaat kemudian, Masha juga mengupload sebuah foto masa kecilnya saat berada di lapangan di Instagram sebagai pengumuman pensiun.

“Apapun yang aku lakukan setelah ini, aku akan tetap berjuang, aku akan tetap mendaki, aku akan tetap berkembang,” tulis Sharapova di caption foto tersebut.

Dalam surat pengunduran dirinya itu, Masha mengakui keputusan ini juga disebabkan kondisi cedera bahunya yang tak kunjung pulih. Hal itu cukup membuatnya frustasi.

Di awal misim 2020 ini, Masha sempat optimis bisa kembali ke performa terbaik. Tapi, setelah turun di tiga ajang, dia akhirnya mengakui kesulitan untuk melakukan hal itu. Pengumuman pensiun ini sekaligus membuat penampilannya melawan Donna Vekic di babak pertama Australia Terbuka Januari lalu menjadi pertandingan terakhirnya di laga resmi.

Petenis berambut pirang itu meraih gelar grand slam perdana di Wimbledon 2004 saat baru berusia 17 tahun. Setelah itu, dia mampu menambah empat gelar mayor tambahan. Kali terakhir dia melakukannya adalah saat menjadi kampiun Prancis Terbuka kali kedua di 2014.

Karir Sharapova sempat tercoreng setelah dirinya gagal lolos tes doping pada Australia Terbuka 2016. Saat itu tim anti doping menemukan sampel miliknya positif mengandung meldonium. Sharapova mengaku menkonsumsinya sesuai anjuran dokter untuk obat. Tapi alasan itu tidak bisa melepasnya dari jeratan sanksi selama 15 bulan.

Setelah kembali dari sanksi, Sharapova terus kesulitan menemukan lagi performa terbaiknya. Peringkatnya menurun ke ranking 373 dunia yang menjadi peringkat terendah yang dia rasakan sejak Agsutus 2002.

“Jika melihat ke belakang, bagiku tenis adalah gunung. Ini telah dipenuhi dengan lembah dan jalan memutar. Tetapi pemandangan puncaknya begitu luar biasa,” ucap Sharapova. (irr/nap)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X