JAKARTA- Ibu kota negara (IKN) mengadopsi konsep Green City atau kota ramah lingkungan. Hal ini dilakukan agar kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan berjalan dengan seimbang.
Pendayagunaan energi ramah lingkungan pun juga menjadi salah satu rencana dalam penerapan ibu kota baru yang berlokasi di Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Untuk mengoptimalkan konsep kota hutan itu, pemerintah pun berencana untuk mengembangkan infrastruktur jaringan gas (jargas) alam untuk mensuplai kebutuhan masyarakat akan gas di wilayah tersebut.
“Ya nanti kita akan (pakai jargas). Itu kan sebagai referensi sumber energi bersih kan,” jelas Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Rudy Prawiradinata di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (24/2).
Untuk menjalankan hal tersebut, pihaknya, sebelumnya akan melakukan kajian-kajian mendalam. Bukan tidak mungkin, pemerintah akan meminta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (Persero) untuk membangun infrastruktur dan menyuplai gas ke ibu kota baru tersebut. “Nanti bakal dilihat lah semuanya,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sebagai subholding gas bumi, PGN mendukung penuh pengembangan infrastruktur gas bumi di ibukota baru yang bakal dibangun di Kalimantan Timur.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan, pembangunan infrastruktur gas bumi ibaratnya sebuah perlombaan maraton yang memiliki durasi jangka panjang, sehingga membutuhkan daya tahan yang kuat. Itu sebabnya, PGN terus mengembangkan berbagai strategi agar pembangunan infrastruktur gas sejalan dengan peningkatan pasokan gas dan penguatan pasar gas bumi.
“Selama lebih dari setengah abad, kami melakukan berbagai inisiatif agar gas bumi dapat dinikmati oleh lebih banyak pelaku usaha dan masyarakat,” jelas Gigih pada Kegiatan Pembukaan Hilir Migas Expo 2019 di Jakarta (27/9/2019). (jpc)