Kans Makmur Paling Besar, Klan Mas’ud Blusukan di Pusat

- Rabu, 26 Februari 2020 | 14:02 WIB
Makmur
Makmur

SAMARINDA-Semua kebutuhan teknis terkait gelaran musyawarah daerah (Musda) Golkar Kaltim telah dipersiapkan. Rencananya, pemilihan ketua beringin Kaltim itu dilaksanakan di Samarinda, tepatnya di Hotel Selyca Mulia Samarinda. Adapun tanggal yang diajukan antara 2, 3, atau 4 Maret 2020.

“Progresnya masih sama seperti sebelumnya. Kami sudah bersurat. Tinggal menunggu arahan selanjutnya dari DPP Golkar,” kata Sekretaris DPD Golkar Kaltim Abdul Kadir kepada Kaltim Post, kemarin (25/2). Lanjut dia, pihaknya masih menunggu keputusan DPP. Sebab, perlu ada pengurus DPP yang hadir di Musda X Golkar Kaltim nanti.

“Semua bergantung keputusan DPP. Kami masih menunggu mereka. Deadline-nya kan tanggal 5 Maret,” ucap Kadir. Sementara itu, jelang musda, pergerakan para kandidat yang disebut-sebut bakal memperebutkan kursi Ketua DPD Golkar Kaltim berbeda-beda. Mereka adalah Isran Noor, Makmur HAPK, dan Rudi Mas’ud. Ketiganya punya gaya politik yang berbeda-beda.

Seperti Isran Noor. Hingga Senin (24/2), dia masih menampik keterlibatannya dalam pemilihan kursi ketua Golkar Kaltim. “Enggak tahu saya,” katanya lantas tersenyum. Sebelumnya, nama Isran mencuat karena ada pertemuan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Juga, pertemuan dengan Makmur HAPK belum lama ini. Di sisi lain, Makmur tak begitu menggebu-gebu soal Musda Golkar. Dia justru menginginkan adanya ketenangan dalam musda ini.

Makmur pun mengakui, dia berambisi meskipun tak ambisius. Terkait isu yang mengatakan bahwa pemilik suara telah bulat kepadanya, namun bakal diserahkan ke calon lain, dia menampik hal ini. Makmur mengatakan, dia tak berani melakukan hal tersebut. Pasalnya, suara para pemegang hak suara adalah amanah. “Mana berani saya memindahkan suara yang memilih saya ke calon lain. Nanti saya bisa dimarahi,” tegasnya.

Dia pun mengatakan, bahwa pertemuannya dengan salah satu kandidat di sebuah hotel hanyalah pertemuan biasa. Tak ada hal khusus yang dibicarakan saat itu. Di sisi lain, klan Mas’ud menyebut bakal all out dalam pemilihan Ketua DPD Golkar Kaltim. Hal ini ditegaskan Rahmad Mas’ud yang juga Ketua Golkar Balikpapan. Rahmad mengatakan, klan Mas’ud di Golkar akan tampil habis-habisan dengan mengusung Rudy Mas’ud.

“Badai pun akan kami lawan. Karena kami mendukung orang yang betul-betul loyal dan mau membesarkan Partai Golkar di Kaltim,” sebutnya. Kepada Kaltim Post, akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Luthfi Wahyudi mengatakan, bahwa wajar jika kursi Golkar Kaltim begitu diinginkan. Sebab, hal ini berbicara soal pemilihan gubernur periode selanjutnya. Apalagi, Golkar bisa mengusung calon gubernurnya tanpa harus berkoalisi.

“Jadi tiketnya sudah ada. Tinggal menarik simpati masyarakat saja,” ucap Luthfi yang merupakan dosen Ilmu Pemerintahan di Unmul ini. Gaya berpolitik tiap nama yang diisukan mengincar kursi ketua partai beringin ini pun memang berbeda. Luthfi menarik gaya pertama, yaitu Rudi Mas’ud. Sejauh pengamatannya, selama ini klan Mas’ud memang memiliki gaya berpolitik seperti saat ini, yaitu lebih agresif dan melakukan pendekatan terhadap elite Golkar di pusat.

“Mungkin bisa di-track dari berita-berita, saat Rahmad Mas’ud ketika dia mau menjadi Ketua DPC Golkar Balikpapan, itu juga nuansanya seperti ini. Dia melalui jalur pusat dan mendapat diskresi dari ketua umumnya, yaitu Setnov (Setya Novanto) saat itu. Ketika itu berulang-ulang, kan bisa dikatakan ini gaya berpolitik klan tersebut. Sepertinya loh. Karena saya belum punya penjelasan lain jika tidak seperti yang saya bilang itu,” papar Luthfi.

Sementara itu, gaya berpolitik Makmur yang lebih kalem disebut Luthfi karena Makmur itu politisi yang birokrat. Sehingga, gayanya sekeras apapun, apa yang menjadi pikiran, sikap, atau yang ingin dilakukan, selalu dilakukan dalam koridor sopan santun dan cenderung tenang. Tidak terlalu menampakkan apa yang diinginkannya. Orang lain yang harus memahami apa yang dia lakukan. Luthfi pun menukil pernyataan Makmur yang berkata dia berambisi tetapi tak ambisius, itu sebenarnya sudah memberikan deskripsi yang komprehensif soal sikapnya. Termasuk pernyataan Makmur soal dia tak berani mengalihkan suara yang diamanahkan kepadanya.

Disebut Luthfi, pernyataan itu termasuk bantahan keras bagi seorang dengan tipe seperti Makmur. Dia menambahkan, pada dasarnya Makmur yang punya posisi kuat. Luthfi memperkirakan 80 persen suara DPC kabupaten/kota untuk Ketua DPRD Kaltim ini. Belum termasuk suara dari organisasi-organisasi di Partai Golkar Kaltim. “Kalau Pak Isran itu ya memang tipikal orangnya seperti itu. Kalau buat statement kadang jauh panggang dari api. Style-nya memang seperti itu,” sambungnya.

Para pemegang suara, disebut Luthfi harus bersiap. Sebab, siapa pun yang jadi Ketua DPD Golkar Kaltim, akan berpengaruh pada Pilgub Kaltim nanti. Sebab, siapa yang menguat di DPD, akan berpengaruh pada keputusan DPP. Luthfi melihat, saat ini DPP Golkar kerap menghasilkan keputusan linier dengan DPD. Sebab, Golkar saat ini cenderung melakukan stabilisasi politik dengan mengakomodasi keputusan DPD.

“Itu memang langkah aman untuk mengurus partai besar. Kalau digoncang-goncang, nanti retak lagi,” pungkasnya. (nyc/riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X