TENGGARONG–Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI melakukan evaluasi terhadap perkembangan implementasi program smart city di Kukar. Tak hanya dari sisi penggunaan aplikasi, tapi juga inovasi pelayanan publik.
Selasa (25/2), monitoring dilakukan di ruang serbaguna Pemkab Kukar. Seluruh perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kukar turut hadir dalam penyampaian sejumlah materi dari tim Kementerian Kominfo tersebut.
Salah satu yang dibahas adalah manajemen risiko dalam pelaksanaan smart city tersebut. Misalnya, terjadinya hal-hal yang tidak terduga dalam pelaksanaan sistem pada smart city tersebut. Bari Simorangkir, salah satu pembimbing dari Kementerian Kominfo memberi contoh ketika terjadi gangguan jaringan internet yang menjadi ujung tombak inovasi pelayanan.
“Nah, hal-hal ini yang akan kita lakukan evaluasi dan monitoring. Supaya bisa diantisipasi jauh-jauh hari,” ujarnya.
Bari dijadwalkan mendatangi sejumlah titik penerapan sistem smart city di Kukar. Dia mengapresiasi sejumlah inovasi layanan yang diterapkan di Kukar. “Smart city ini harus sinergi lintas instansi. Contohnya pada saat isu corona kemarin, berbagai instansi melakukan koordinasi dengan baik dengan cara-cara yang smart,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kukar Bachteramsyah mengatakan, evaluasi dan monitoring kali ini sebagai bagian dari upaya percepatan smart city. Sejak 2017, Kukar ditetapkan salah satu dari 100 daerah smart city.
“Jadi, saat ini monitoring dilakukan dari pusat langsung ke daerah. Mereka ingin tahu bagaimana penerapannya sejauh ini. Tidak hanya dari penerapan teknologi, tapi juga inovasi layanan,” ujarnya. (qi/kri/k8)