CRCC Perusahaan Asal Tiongkok Tertarik Investasi di Kota Minyak

- Rabu, 26 Februari 2020 | 11:12 WIB

Pertumbuhan ekonomi dan status Balikpapan yang bakal menjadi kota penyangga ibu kota negara (IKN) menarik perhatian investor. Tidak hanya lokal dan nasional, bahkan internasional. Teranyar, China Railway Construction Corporation (CRCC) bertandang ke Kota Minyak, Senin (24/2).

BALIKPAPAN – Perusahaan milik negara RRT yang bergerak di bidang konstruksi berbasis transportasi ini melakukan pertemuan dengan Pemkot Balikpapan sebagai bentuk perkenalan dan melihat peluang mereka berinvestasi. Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menuturkan, sesungguhnya CRCC memiliki bisnis utama di kereta api.

Namun karena Pemprov Kaltim telah memiliki kerja sama dengan Rusia terkait pembangunan kereta api, akhirnya mereka terpaksa mengurungkan niat tersebut. Kemudian mencari peluang lain, Pemkot Balikpapan menawarkan rencana pembangunan lain seperti coastal road, Jembatan tol Balikpapan – Penajam Paser Utara (PPU), dan Kawasan Industri Kariangau (KIK).

“Ini kunjungan pertama, pasti komunikasi akan lanjut mereka juga punya kantor perwakilan di Jakarta. Mereka senang dan berharap ada peluang bisa berinvestasi di Balikpapan,” sebutnya. Rizal mengungkapkan, pihaknya terbuka melakukan kerja sama. Mengingat Balikpapan akan menjadi bagian penting dalam pembangunan ibu kota negara yang baru.

Sehingga tidak ada yang salah jika mereka berkenan bisa berpartisipasi membangun Balikpapan dalam hal investasi. Selanjutnya, Pemkot Balikpapan akan mengirim berbagai pembahasan rencana pembangunan yang memungkinkan untuk tindak lanjut bersama.

“Pasti beberapa tahun mendatang akan meningkat seiring pembangunan ibu kota negara,” imbuhnya. Meski begitu, jika nanti ada kerja sama perlu dilakukan secara hati-hati. Harus ada persetujuan antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Di mana, kerja sama yang berlangsung melalui government to government (G to G) terlebih dahulu.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkot Balikpapan Freddy Nelwan menjelaskan, CRCC mengatakan tertarik berinvestasi pada beberapa proyek pembangunan. Namun sayang, proyek ini sudah memiliki pemenang. Maka dari itu, mereka akan mempelajari terlebih dahulu bagaimana mekanisme bisa berinvestasi.

“Mereka bisa masuk ke semua (proyek) untuk investasi, tapi mereka akan pelajari dulu. Kita akan masukan proposal juga ke mereka,” tuturnya. Menurutnya dalam pertemuan tadi lebih banyak pembahasan tentang Jembatan Tol Balikpapan – PPU dan coastal road karena ini menyangkut infrastruktur jalan.

“Tapi kita belum bisa tahu mana yang nanti mereka mungkin akan tertarik. Ini masih pembahasan dan pertemuan awal,” tuturnya. Sehingga nanti tetap ada komunikasi lebih lanjut. Dia menuturkan, apabila CRCC tertarik berinvestasi baik di jembatan tol dan coastal road, mereka harus bekerja sama dengan pemenang atau investor yang sudah ada.

Sebab Pemkot Balikpapan sudah memiliki kontrak dengan perusahaan tersebut. Artinya tidak bisa kerja sama langsung dengan Pemkot Balikpapan, melainkan melakukan kerja sama dengan investor yang sudah menang untuk menjalankan proyek tersebut. Nantinya CRCC bisa berinvestasi dalam bentuk penyertaan modal hingga konstruksi.

Indonesia Branch Managing Director CRCC Xu Fei menuturkan, pihaknya melakukan pertemuan untuk menjajaki kemungkinan investasi dalam pembangunan transportasi. Namun ternyata peluang untuk itu sudah tertutup karena sudah ada kerja sama dengan pihak lain. Sehingga kini CRCC masih perlu mempelajari kesempatan investasi untuk proyek pembangunan lain.

“Dari beberapa proyek yang disampaikan seperti jalan tol lintas laut, kami akan teliti lagi untuk bersedia berinvestasi di Balikpapan,” sebutnya. Artinya mereka masih mencari tahu apa saja proyek pemerintah lain yang bisa bekerja sama dengan CRCC. Dia mengaku, ada tertarik pada proyek Jembatan Tol Balikpapan – PPU.

“Jadi untuk investasi kita akan lihat dulu bisa join atau tidak, karena saat ini full. Kalau ada perusahaan yang terbuka, berarti ada peluang,” bebernya. Sedangkan untuk proyek lain karena model kerja sama masih belum begitu jelas, mereka masih akan mempertimbangkan.

“Kita harus melihat feasibility study (FS) dulu ada kesempatan atau tidak, perusahaan lokal membuka atau tidak kesempatan tu. Kesulitan atau tidak kita belum tahu, harus perhitungan dulu pada FS,” bebernya. Sehingga jika memang ada proyek lain, CRCC bisa tertarik untuk investasi atau membangun infrastruktur.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X