Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan kelas yang telah direhabilitasi dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019, untuk sekolah dasar (SD) di Kecamatan Samboja, Minggu (23/2).
TENGGARONG–Dunia pendidikan di Kukar terus maju. Fasilitas sekolah terus dibenahi. Salah satunya di kawasan Samboja. Edi berharap, dengan adanya rehabilitasi ruang kelas di setiap sekolah, khususnya yang sudah tak layak digunakan, bisa memberikan semangat baru bagi para guru dan siswanya, yang belajar di sana. Harapannya tentu bisa dijaga dengan baik aset tersebut.
Adapun ruang kelas rehabilitasi yang diresmikan, yakni SD 038 dan SD 036 Desa Beringin Agung, SD 003 Wonotirto, SD 025 Argosari, dan SD 016 Amborawang Laut, Kecamatan Samboja.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Edi yang didampingi Camat Samboja Ahmad Nurkholis, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar Ikhsanuddin Noor, Kabag Kesra Suprianto, dan kepala sekolah beserta guru.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Raja itu menekankan, guru adalah kunci dalam pembelajaran dan proses dari ilmu pengetahuan. Bukan hanya ilmu tertulis dalam daftar pelajaran di sekolah, melainkan ilmu yang berperan di kehidupan.
Untuk itu, seorang guru dituntut untuk dapat membagikan ilmu yang dimiliki kepada peserta didik. Sehingga, dapat berkembang menjadi lebih baik yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan orang lain di lingkungannya.
“Guru merupakan sosok yang penting dalam mencetak generasi bangsa yang bermartabat, dan berkualitas dalam kemajuan bangsa. Untuk mencetak generasi sesuai harapan, guru tidak bisa bekerja sendiri, harus ada kerja sama dengan orangtua siswa sebagai pembimbing di rumah,” ucapnya.
Edi menegaskan, demi terwujudnya pendidikan yang baik dan berkualitas di Kukar, semua guru bekerja sama dalam membimbing siswanya dengan orangtua dan komite sekolah. “Harus ada motivasi dan inovasi baru dalam meningkatkan proses belajar dan mengajar, karena perkembangan zaman terus berubah, sehingga pendidikan sekarang memerlukan inovasi agar mudah dipahami dengan cepat oleh siswa,” pungkasnya. (dokpim06/dra/k8)