Tol Balsam Gratis sampai Lebaran

- Selasa, 25 Februari 2020 | 15:14 WIB
Tampaknya Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) bakal dilintasi secara gratis hingga libur mudik Lebaran, Mei mendatang. Pasalnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berencana ingin mengintegrasikan ruas tol yang belum rampung pengerjaannya. Sebelum menetapkan tarif resmi untuk tol pertama di Kalimantan itu.
Tampaknya Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) bakal dilintasi secara gratis hingga libur mudik Lebaran, Mei mendatang. Pasalnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berencana ingin mengintegrasikan ruas tol yang belum rampung pengerjaannya. Sebelum menetapkan tarif resmi untuk tol pertama di Kalimantan itu.

BALIKPAPAN–Tampaknya Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) bakal dilintasi secara gratis hingga libur mudik Lebaran, Mei mendatang. Pasalnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berencana ingin mengintegrasikan ruas tol yang belum rampung pengerjaannya. Sebelum menetapkan tarif resmi untuk tol pertama di Kalimantan itu.

Pada 19 Desember 2019, PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) mengoperasikan tiga seksi yang telah rampung pengerjaannya. Yakni, Seksi II hingga Seksi IV. Sementara dua ruas tol yang belum tuntas pengerjaannya adalah Seksi I ruas Balikpapan-Samboja sepanjang 22,03 kilometer dan Seksi V ruas Balikpapan-Sepinggan dengan panjang 11,09 kilometer.

Dua ruas itu, sebelumnya dikerjakan oleh Pemprov Kaltim. Untuk Seksi I sendiri pembangunannya dibiayai APBD Kaltim sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar.

Sementara itu, Seksi V menggunakan dana APBN yang berasal dari pinjaman Pemerintah Tiongkok sebesar Rp 848,55 miliar. “Ada Seksi I dan Seksi V yang mau sekalian diintegrasikan tarifnya,” kata Kepala BPJT Danang Parikesit saat dikonfirmasi Kaltim Post, Senin (24/2).

Perubahan lingkup investasi juga membuat penetapan tarif, yang ditargetkan akhir Januari 2020 menjadi molor. Diakibatkan kondisi lapangan, khususnya tanah lunak pada konstruksi Tol Balsam.

Untuk diketahui, pada Seksi I ruas Kilometer 13 di Balikpapan Utara dengan Kilometer 38 di Samboja, Kukar, sepanjang 22,03 kilometer, masih menyisakan sekitar 2,2 kilometer konstruksi yang dibangun di atas tanah lunak. Dampak sedimentasi tanah. Sehingga perlu penguatan konstruksi.

Juga, Seksi V ruas Batakan, Balikpapan Timur, hingga Kilometer 13 di Balikpapan Utara sepanjang 11,09 kilometer, menyisakan sekitar 650 meter. Yang masih dalam proses pengerjaan konstruksi. Pada lokasi tersebut sempat mengalami longsor.

Sehingga dilakukan perkuatan badan jalan dengan bore pile atau pondasi menggunakan tiang pancang. Maka perlu waktu yang relatif lama. Dengan mempertimbangkan penyiapan desain dan anggaran. “Jadi memerlukan teknologi fondasi jalan dan jembatan yang lebih kompleks,” katanya.

Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyampaikan, hingga kemarin, pihaknya belum menerima sertifikat laik operasi (SLO) yang telah diterbitkan oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

SLO itu untuk Seksi II hingga Seksi IV yang menghubungkan Samboja di Kukar dan Palaran di Samarinda. Padahal, SLO tersebut sebagai dasar pemberlakuan tarif Tol Balsam. Sementara untuk Seksi I dan V masih belum memiliki SLO. Karena belum melalui uji laik fungsi. Namun, hal itu belum bisa dilakukan. Mengingat, pengerjaannya belum tuntas. “(SLO Seksi II,III dan IV) sudah diserahkan ke BUJT (Badan Usaha Jalan Tol/PT JBS). Tapi belum diserahkan ke kami. Kalau bisa selesai Maret lebih baik,” katanya.

Dihubungi terpisah, Adik Supriatno, direktur Administrasi dan Keuangan PT JBS mengatakan pihaknya masih terus melengkapi persyaratan untuk penetapan tarif di Tol Balsam. Namun, karena hal tersebut merupakan tugas dari direktur utama (dirut) dan direktur teknis dan operasi PT JBS, dirinya tidak memiliki kompetensi untuk menjawab hal tersebut.

“Mereka sedang mengurus terkait (penetapan tarif) ini. Besok (hari ini) kalau tidak salah, ada rapat pembahasan lagi. Mudah-mudahan segera ditetapkan (tarif Tol Balsam),” kata dia saat dihubungi Kaltim Post.

Saat dikonfirmasi, Direktur Teknik dan Operasi PT JBS Edy Nugraha masih belum merespons Kaltim Post. Upaya menghubungi melalui pesan singkat maupun telepon tak direspons.

Namun, sebelumnya dia sempat menyampaikan tengah menyelesaikan dua seksi lainnya. Pria yang sebelumnya menjabat General Manager (GM) Operasi PT PP (Pembangunan Perumahan) sejak 2018 hingga 2019 itu berharap Seksi I dan Seksi V yang jika digabungkan memiliki panjang 33,12 kilometer tersebut bisa rampung sebelum Idulfitri pada Mei 2019. “Mohon doanya, semoga Seksi I dan V juga segera bisa selesai. Sehingga bisa beroperasi penuh sebelum Lebaran,” pinta dia. (kip/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X