Nestapa Negara yang Terdampak Covid-19, Tak Kuat karena Jalan Terlalu Sepi

- Selasa, 25 Februari 2020 | 14:47 WIB
Sudut kota Codogno yang tampak sepi setelah 7 orang meninggal akibat COVID-19.
Sudut kota Codogno yang tampak sepi setelah 7 orang meninggal akibat COVID-19.

Fokus setiap pemerintah dalam menangani Covid-19 adalah mencegah persebaran dan kematian. Karena itu, kebutuhan primer jadi barang mewah. Kebutuhan sekunder dan tersier jelas tak lagi ada dalam pikiran.

 

Mochamad Salsabyl Adn, Jawa Pos

 

MINGGU lalu (23/2) terasa mencekam bagi Melissa Catanacci. Dia mencoba untuk tetap ceria di kota yang sedang diisolasi karena virus Covid-19. Salah satunya dengan melakukan passeggiata. Yang dimaksud adalah hiburan keluarga dengan sekadar berjalan di jalanan sekitar rumah.

Namun, tak lama setelah berjalan, dia dan keluarganya memutuskan segera pulang. Catanacci, suami, dan dua anaknya tak kuat melihat pemandangan luar. Terlalu sepi. ’’Setiap 15 menit, kami baru melihat mobil berlalu,’’ ungkapnya kepada Associated Press.

Codogno, tempat tinggal Catanacci, langsung dikarantina setelah pasien virus korona pertama di Italia Utara muncul. Penduduk kota yang berusia 30 tahun tiba-tiba sakit dan diklaim positif terkena Covid-19.

Sejak penemuan itu, semua fasilitas publik ditutup. Baik supermarket, restoran, maupun toko. Selain Codogno, ada sembilan kota di wilayah Lombardia yang diisolasi. Hanya apotek dan toko kebutuhan dasar yang boleh beroperasi. Anak-anak yang bosan karena libur panjang hanya bisa mengajak teman ke rumah.

Di Milan, ibu kota Lombardia, hampir semua hiburan dibatalkan. Mulai pertandingan sepak bola anak, jadwal liga Serie A, hingga pertunjukan teater di La Scala. Hanya pegiat mode yang ’’bandel’’ dan melanjutkan Milan Fashion Week.

’’Kami tak merasa bawa sektor kami menghadapi bahaya. Kami tenang tapi berhati-hati,’’ ungkap Carlo Capasa, presiden Italian National Fashion Chamber.

Satu-satunya yang menuruti imbauan pemerintah adalah Giorgio Armani. Mereka mengumumkan bahwa jajaran busana terbaru mereka bakal dipamerkan via siaran langsung. Model bakal berjalan di catwalk yang kosong dari penonton.

Di Venesia, pemerintah memutuskan untuk menghentikan festival lokal Minggu (23/2). Venice Carnival adalah festival topeng tahunan yang terkenal untuk perayaan menjelang Paskah. Ratusan orang memenuhi jalanan Venesia dengan topeng sejak awal bulan. Namun, aparat siaga untuk membubarkan peserta sejak kemarin (24/2). ’’Keputusan ini akan berlaku mulai tengah malam,’’ ujar Gubernur Venesia Luca Zaia seperti yang dilansir Agence France-Presse.

Italia memang sedang panik karena jumlah pasien Covid terus meningkat. Dengan jumlah kasus mencapai 219, Italia kini menjadi negara dengan persebaran terbesar di luar Asia. Kebijakan penutupan kota pun sudah memengaruhi 100 ribu penduduk.

Apalagi, sampai saat ini mereka belum bisa menemukan penyebab wabah tersebut. ’’Sampai saat ini kami belum bisa menentukan ’pasien zero’,’’ papar Angelo Borrelli, kepala Civil Protection Agency Italia. Istilah itu merujuk pada orang pertama yang membawa virus tersebut ke Italia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X